Soedirman : Musda Ke II DPD APTRINDO DKI Jakarta Sah Sesuai AD/ART APTRINDO - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Soedirman : Musda Ke II DPD APTRINDO DKI Jakarta Sah Sesuai AD/ART APTRINDO

Soedirman : Musda Ke II DPD APTRINDO DKI Jakarta Sah Sesuai AD/ART APTRINDO

Share This

Jakarta (wartalogistik.com) - Ketua Dewan Pertimbangan DPD APTRINDO (Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia ) DKI Jakarta, Soedirman menyatakan selama ini sudah mengusahakan agar  Pengurus DPP APTRINDO dan DPD APTRINDO DKI Jakarta untuk menyelesaikan masalah atas kemelut dari hasil penetapan program Musyawarah Nasional (Munas)  ke II DPP APTRINDO yang meleburkan  DPD APTRINDO DKI Jakarta ke DPP, namun masih gagal.

 

“Untuk itu kegiatan Musda (Musyawarah Daerah ) ke II DPD APTRINDO DKI yang berlangsung pada tanggal 8 Juni 2020, menjadi upaya menyelesaikan masalah tersebut, karena kegiatan tersebut ada dalam AD/ART APTRINDO, ” kata Soedirman yang di temui di Jakarta, Kamis (4/6).

 

Dalam Anggaran Dasar (AD) APTRINDO pasal 15 disebutkan Musyawarah Nasional/Daerah/Cabang secara berkala masing-masing diadakan sekali dalam 5 tahun.

 

“Pengurus DPD APTRINDO DKI Jakarta sudah berlangsung 5 tahun dan wajib menyelengarakan Musda,” kata Soedirman.

 

Soedirman merupakan sosok yang ikut proses pendirian APTRINDO pada 19 Agustus 2014, bersama Gemilang Tarigan dan Mustadjab dan sejumlah pendiri lainnya. Sebelumnya, pernah menjabat sebagai Ketua Angsuspel (Angkutan Khusus dan Pelabuhan) yang merupakan unit dari Organda dan juga mantan Ketua DPD Organda DKI Jakarta. Kini, kehadirannya terpanggil untuk ikut menyelesaikan masalah yang terjadi di APTRINDO, agar asosiasi pengusaha truk itu tetap berdiri utuh.

 

“Terlepas dari kedua belah pihak yang bermasalah, saya sebagai anggota APTRINDO maupun anggota-anggota yang lainnya punya kewajiban agar tetap menjaga APTRINDO tetap utuh,” papar Soedirman.

 

Lebih jauh dijelaskan, sebenarnya masalah itu muncul karena perbedaan pendapat. Berawal dari  kegiatan Munas ke II DPP APTRINDO pada Maret 2020. Pada kegiatan Munas itu tidak ada konflik sampai pada penetapan ketua terpilih, Gemilang Tarigan. Namun, masalah itu muncul ketika terbit ketetapan dari hasil Munas II adanya peleburan DPD DKI Jakarta ke dalam DPP, karena dianggap tidak berdasar, baik tidak ada  dalam AD/ART atau kajian sebelumnya, atau adanya pelanggaran dari pengurus DPD DKI Jakarta.

 

“Jika pengurus melakukan kesalahan atau pelanggaran, harusnya pengurus yang diganti bukan wadahnya (DPD APTRINDO DKI Jakarta ) yang dihilangkan atau dilebur. Karena organisasi ini menyangkut kepentingan anggota yang selama ini diurus oleh pihak DPD DKI Jakarta,” ungkapnya.

 

Atas keadaan itu Soedirman menyatakan keprihatinannya mengingat saat ini keadaan perekonomian sedang menurun, kegiatan usaha angkutan pun semakin mengalami kesulitan. Ditengah keadaan itu, organisasi yang seharusnya mencarikan solusi agar para anggota yang menjalankan usaha angkutan barang bisa tetap berusaha malah menghadapi masalah.

 

“Jadi kebersedaiaan saya untuk hadir bersama anggota pada Musda ke II DPD APTRINDO untuk mencari solusi sebagaimana tertuang dalam AD/ART APTRINDO agar organisasi tetap utuh dan kembali membangun kegiatan untuk kepentingan anggota. Dan itu (kehadiran) tidak menyalahi ketentuan organisasi sehingga harus dikenakan sanksi,” kata Soedirman.

 

Ia berharap DPP APTRINDO memahami dinamika yang terjadi pada organisasi, mengingat saat ini memasuki alam demokrasi. Segala perbedaan pendapat tidak bisa diatasi dengan kekuasaan sepihak, melainkan dengan pembinaan dalam rangka mengindari terjadinya situaasi yang tidak kondusif dalam organisasi.

 

“Perbedaan pendapat wajar, mengingat anggota DPD APTRINDO DKI Jakarta jumlahnya sangat besar (900 lebih), dan mempunyai banyak keinginan, harapan dan pendapatnya, sehingga bisa menimbulkan perbedaan.  Untuk itu dalam menyelesaikan setiap perbedaan seharusnya bisa dilakukan dengan jalan musyawarah maupun dialog, bukan langsung menghilangkan organisasinya dengan melibatkan atau meminta keputusan dari pihak di luar yang dipermasalahkan (DPD DKI Jakarta), karena mereka tidak tahu urusan yang terjadi di dalam internal DPD APTRINDO DKI Jakarta,” jelas Sudirman.

 

Sementara itu Ketua DPD DKI APTRINDO DKI Jakarta, Mustadjab Susilo Basuki menyatakan tempat untuk Musda ke II sudah siap di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mengingat keadaan yang memasuki era new normal, kegiatannya juga mengikuti protokol kesehatan era normal. Untuk itu kapasitas peserta yang hadir dilokasi dibatas dan selebihnya mengikuti melalui telekonfrensi berbasis internet.

 

“Seluruh anggota yang jumlahnya mencapai  930 anggota sudah terkirim dan sudah menyatakan kesediaan untuk hadir dan mengikuti ketentuan Musda ke II,” kata Mustadjab.

 

Adapun agenda yang akan dilangsungkan dalam Musda ke II itu meliputi menetapkan program umum dengan mengacu pada program umum organisasi. Menilai untuk menerima atau menolak pertanggung jawaban DPD Masa Bakti 2015 – 2020. Memilih dan menetapkan DPD beserta Dewan Panasehat dan Dewan Pertimbangan tingkat Daerah.

 

“Kita akan melangsungkan Musda secara demokratis. Kami serahkan pada anggota keputusannya, apakah siap dilebur atau tidak. Apakah akan ada pergantian pengurus atau tidak. Kami dari pengurus DPD DKI Jakarta hanya menyiapkan berlangsungnya Musda yang wajib dilangsungkan sebagaimana tertuang dalam AD/ART APTRINDO,” kata Mustadjab.

 

Salah seorang anggota DPD APTRINDO DKI Jakarta, Antoni Tampubolon dari PT Sahabat Utama Indonesia, menyatakan kesiapannya untuk hadir karena selama ini tidak tahu masalah yang dihadapi secara jelas, selain dari pemberitaan media atau informasi lisan. Dengan adanya Musda ke II, diharapkan dapat penjelasan dari resmi dari Ketua DPD APTRINDO DKI Jakarta, sehingga informasi yang didapat terkait kemelut yang terjadi.

 

“Sebagai anggota DPD APTRINDO DKI Jakarta , saya punya hak untuk menentukan sikap di lingkungan organisasi yang mewadahinya (DPD APTRINDO DKI Jakarta), sehingga penting untuk menghadiri Musda ke II ini,” kata Anthoni Tampubolon.

(Abu Bakar)

 

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here