Balikpapan (wartalogistik.com)
– Adanya tumpahan minyak di perairan Pelabuhan Semayang, Balikpapan pada hari
Sabtu (31/3) lalu, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut segera membentuk Posko Koordinasi Penanggulangan Pencemaran Minyak di Terminal
Umum Semayang Balikpapan dengan Mission Commander Tier 1 Penanggulangan
Pencemaran (Koordinator Misi Tier 1) yaitu Kepala Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, Sanggam Marihot.
Pembentukan
Posko Koordinasi tersebut disepakati dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan
Pencemaran Minyak di Perairan Balikpapan pada Senin (2/4) di Kantor KSOP Kelas
I Balikpapan yang dihadiri oleh instansi terkait penanggulangan pencemaran
serta stakeholder terkait lainnya.
Dalam Rapat
Koordinasi tersebut juga disimpulkan bahwa hingga saat ini PT. Pertamina
Balikpapan, Kementerian ESDM, KNKT, Kementerian Lingkungan Hidup, Kantor KSOP
Kelas I Balikpapan dan instansi terkait lainnya belum dapat memastikan sumber
dan penyebab tumpahan minyak dan titik api di Teluk Balikpapan tersebut karena
proses penyelidikan masih terus berjalan.
“Saat ini
yang terpenting adalah bagaimana seluruh instansi terkait dapat saling
berkoodinasi dan berkonsolidasi untuk bahu membahu menanggulangi tumpahan
minyak tersebut agar tidak semakin meluas,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Capt. Rudiana saat melakukan tinjauan langsung ke lokasi
tumpahan minyak didampingi Kepala KSOP Kelas I Balikpapan dan General Manager
PT. Pelindo Balikpapan pada hari ini, Selasa (3/4).
Sementara
terkait dengan kegiatan opersional kapal PT. Pertamina Balikpapan yang akan
melakukan loading di dermaga PT. Pertamina, lanjut Capt. Rudiana, harus
dipastikan bahwa kegiatan loading kapal, kapal yang berlayar dan berlabuh
terlaksana dengan baik dan aman.
Capt. Rudiana
juga meminta kepada masing-masing instansi terkait agar melakukan sosialisasi
ke masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok atau barang-barang yang dapat
memicu percikan api di perairan Balikpapan.
“Masyarakat
juga harus menyadari untuk tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan
keselamatan, misalnya dengan tidak membuang puntung rokok atau barang-barang
lain yang dapat memicu percikan api di laut karena kita tidak tahu apa yang
akan terjadi jika kita tidak berhati-hati,” tegasnya.
Sebelumnya,
pada hari-H setelah kejadian tumpahan minyak tersebut (31/3), Kantor KSOP
Balikpapan langsung mengambil tindakan dan berkoordinasi dengan instansi
terkait untuk mengisolasi tumpahan minyak tersebut agar tumpahannya tidak
meluas dengan mengerahkan beberapa kapal patroli KPLP, kapal pandu milik PT.
Pelindo, serta berbagai peralatan penanggulangan pencemaran yang dimiliki pleh
perusahaan dan instansi terkait yang memiliki peralatan tersebut.
“Perusahaan
dan instansi terkait yang memiliki peralatan penanggulangan pencemaran seperti
Oil Boom, Oil Skimmer dan Dispersant Pum Sprayer agar membantu penanggulangan
pencemaran tumpahan minyak serta selalu berkoordinasi di posko yang telah
disiapkan,” pungkas Capt. Rudiana. (Abu Bakar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar