Jakarta- (wartalogistik.com)
– Peringatan Hari Menara Suar setiap tanggal 22 September ditujukan untuk
menghargai dedikasi petugas jaga menara suar yang setia menjaga kelangsungan
hidup lampu suar, meski berada di pulau terpencil.
Penghargaan
itu sangat wajar. Mengingat pada era milenial ini, segalanya kerap diukur dengan besaran materi. Jika ukuran seperti itu yang dipaki,
maka semakin minim akan adanya petugas jaga menara suar. Sebab untuk menjadi
petugas penjaga menara suar, harus bersedia tinggal dimana menara itu berada.
Ada menara suar berada di pulau tak berpenghuni, jauh dari pulau lainnya.
Pendapatannya pun kecil.
"Sebagai bentuk terima
kasih terhadap peran Menara Suar dan Petugas Menara Suar tersebut, Pemerintah
telah menetapkan Hari Menara Suar yang diperingati setiap tanggal 22 September
bersamaan dengan perayaan Hari Menara Suar Internasional yang juga diikuti oleh
beberapa Negara lainnya seperti Jepang, Australia, serta sejumlah Negara di
Eropa dan Asia, termasuk salah satunya Indonesia," kata Direktur
Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo dalam pernyataannya menyambut
Hari Menara Suar 22 September di Jakarta, (22/9).
Penetapan
Hari Menara Suara di Indonesia berlangsung pada tahun 2015. Lebih jauh Agus H Purnomo mengatakan, Menara Suar
sebagai salah satu dari SBNP (Sarana
Bantu Navigasi Pelayaran) merupakan salah satu komponen dalam penyelenggaraan
kenavigasian untuk mendukung keamanan dan keselamatan pelayaran, perlindungan
lingkungan maritim termasuk sebagai salah satu alat untuk memperkuat batas
wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Melalui Peringatan Hari
Menara Suar ini, diharapkan dapat meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mensosialisasikan keberadaan dan manfaat SBNP, meningkatkan koordinasi dengan
pemerintah daerah, mitra kerja, dan instansi terkait, serta memberi apresiasi
dan mendorong semangat Petugas Menara Suar,” ujar Dirjen Laut.
Sementara itu pada kesempatan
terpisah, Direktur Kenavigasian, Sugeng Wibowo menjelaskan, saat ini Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut memiliki 284 unit Menara Suar yang tersebar di
seluruh Indonesia termasuk di lokasi yang terpencil dan di daerah perbatasan
dengan negara tetangga serta beberapa di antaranya memiliki nilai historis dan
strategis di Indonesia.
”Keberadaan Menara Suar di
Indonesia, saat ini dijaga oleh sekitar 491 Petugas Menara Suar yang terdiri
dari teknisi Menara Suar dan operator Menara Suar yang bertugas jauh dari
lingkungan sosial dan keluarga dalam kurun waktu yang lama. Mereka tidak kenal
menyerah dan lelah menjaga cahaya Menara Suar agar tetap terang dan menerangi
para pelaut, sehingga mereka layak dijuluki sebagai sosok ‘pahlawan di tengah
lautan’,” kata Sugeng.
Sugeng menambahkan, suka duka
dalam bertugas pastilah dirasakan khususnya bagi para Penjaga Menara Suar yang
ditugaskan jauh di pulau terpencil. Mereka harus rela tinggal berjauhan dari
keluarga dan terkadang tidak bisa pulang ke rumah pada saat ada peristiwa
penting, seperti hari raya maupun saat kelahiran anak.
Adapun Perayaan Hari Menara
Suar Tahun 2018 yang dilaksanakan oleh jajaran Kenavigasian Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut ditandai dengan pelaksanaan Apel Upacara Peringatan Hari
Menara Suar secara serempak di 25 Kantor Distrik Navigasi Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut pada tanggal 22 September 2018.
Ke depan, Pemerintah berharap
agar Perayaan Hari Menara Suar setiap tahunnya tidak hanya dirayakan oleh
jajaran Direktorat Kenavigasian saja, namun juga dapat dirayakan secara
nasional oleh seluruh masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia
mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya Menara Suar dalam meningkatkan
keselamatan pelayaran dan perlindungan maritim di seluruh wilayah perairan
indonesia. (Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar