Jakarta (wartalogistik.com) –
Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kepulauan Seribu terus menjalankan pengawasan atas
pelaksanaan penerapan ISPS (International Safety Portfasilities Security (ISPS) Code
pada terminal khusus ( tersus ) di lingkungan kerjanya.
Ketegasan itu disampaikan
Kepala KSOP Kepulauan Seribu, Syarif Bustaman S. Sos, MM terkait pentingnya penerapan
standar keselamatan berskala internasional pada fasilitas terminal khusus yang
menjadi tempat eksplorasi maupun penimbunan bahan bakar di
lingkungan kerjanya.
“Petugas kami akan melakukan pengawasan
terhadap penerapan ISPS Code. Jika ada yang belum menjalankan ketentuan
sebagaimana yang dipersyaratkan sebagai pihak pengelola terminal khusus yang comply ISPS Code, maka kami arahkan untuk
melaksanakannya,”
kata Syarif Bustaman, yang juga selaku PSC (Port State Control ) ISPS Code
di lingkungan kerjanya seusai mengikuti table top (praktek terbatas di ruangan) atas Tersus
Migas Pertamina SPM Soekarno – Hatta, di Cengkareng, yang dihubungi melalui
telepon seluler, Selasa (25/9).
Apa yang diungkapkan Kepala
KSOP Kepulauan Seribu memang nyata. Dari catatan wartalogistik.com, sampai saat ini seluruh tersus
yang ada di lingkugan kerja KSOP
Kepulauan Seribu menjalankan kewajibannya sebagai terminal yang sudah comply
dengan ISPS Code, seperti yang dilakukan Pertamina ini dengna melakukan kegiatan table top atas Tersus Migas Pertamina SPM Soekarno –
Hatta ini. Ada lima tersus
di Kepulauan Seribu diantaranya tarsus Widuri, Cinta, Arjuna.
“Salah satu
tugas PSC adalah melaksanakan pemeriksaan rutin terkait implementasi ISPS Code
terhadap fasilitas pelabuhan yang berada dibawah koordinasinya,” ungkap Syarif
Bustaman.
Syarif
Bustaman juga menyatakan, pentingnya pengelola terminal khusus untuk
menjalankan kegiatan pasca diberikannya sertifikat Comply ISPS Code (SoCPF/
Stateman of Compliance of a Port Fasility) sebagai terminal khusus yang sudah menerapkan
ISPS Code adalah agar keamanan dan keselamatan di terminal khusus tetap terjaga
sesuai standar setiap saat.
Selain itu
juga, tambahnya, untuk menjamin terciptanya kesiapan
semua unsur pengamanan untuk waspada dan mampu setiap saat
mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi terkait dari kegiatan yang
berlangsung di tersus tersebut.
“Jika tidak dilakukan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan setelah
comply ISPS Code, bagaimana bisa diketahui kesiapan unsur yang terlibat dalam
pengamanan itu, mulai dari kesiapan petugas, peralatan dan prosedur pengamanan yang ada,”
tegasnya.
Jadi, katanya lagi, jajarannya akan selalu mengawasi terminal khusus
dalam kegiatannya terkait dengan pengamanan dan keselamatan yang menjadi kewenangannya.
“Tentunya dengan berkordinasi dengna unsur penegak hukum lainnya yang
terkait dalam kegiatan itu,” ujar Syarif.
Ditambahkan juga setelah berlangsung table top pada Tersus
Migas Pertamina SPM Soekarno – Hatta yang , selanjutnya akan dilakukan gelaran praktek
di lokasi tersus. (Abu Bakar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar