28 Oktober, Bandara Internasional Yogyakarta Jadi Lokasi Konser Virtual Sumpah Pemuda - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
28 Oktober, Bandara Internasional Yogyakarta Jadi Lokasi Konser Virtual Sumpah Pemuda

28 Oktober, Bandara Internasional Yogyakarta Jadi Lokasi Konser Virtual Sumpah Pemuda

Share This

 



Jakarta (wartalogistik.com) - Angkasa Pura I (Persero) menyelenggarakan Konser Virtual Sumpah Pemuda 2020 di Bandara Internasional Yogyakarta untuk menyemarakkan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun 2020. Konser dapat dilihat melalui Youtube Angkasa Pura Airports (https://www.youtube.com/c/angkasapuraairports) dan akun media sosial para sponsor pada Rabu 28 Oktober 2020 pukul 19.00 WIB.

 

Konser virtual ini berisi pertunjukkan musik dari musisi nasional yaitu Once Mekel dan musisi lokal Shaggydog, serta mengangkat unsur kesenian Yogyakarta melalui pertunjukkan tari.


Rangkaian kegiatan konser virtual ini akan akan dibuka oleh tarian pembuka, perpaduan antara tari tradisional dan kontemporer, yang bercerita tentang kebangkitan dan keberanian menghadapi kondisi saat ini. 


Selanjutnya akan tampi  dua pengisi acara utama yaitu Once Mekel dan Shaggydog. Di sela-sela penampilan dari para pengisi acara juga akan terdapat kuis berhadiah bagi para penonton virtual dengan hadiah utama satu buah motor. Tarian “Satu Indonesia” akan menjadi penutup konser virtual tersebut di mana tarian ini merepresentasikan persatuan Indonesia dengan tajuk “To embrace the glorious”.

 

“Konser  ini merupakan konser virtual pertama di Indonesia yang diadakan di bandara. Diselenggarakan untuk membangkitkan semangat persatuan Indonesia dan diharapkan menjadi momen kebangkitan pariwisata dan perekonomian Indonesia yang terpukul sejak awal tahun ini akibat pandemi Covid-19,” ujar Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji dalam siaran persnya, Senin, (26/10)

 

Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan acara, lanjut Devy Suradji, karena Yogyakarta merepresentasikan wadah beragam budaya di mana kearifan lokal, ragam karya seni, dan budaya sangat dijunjung tinggi.

 

"Hal tersebut juga terepresentasi pada Bandara Internasional Yogyakarta yang di dalamnya terdapat beragam karya seni yang terpampang di beberapa titik di area terminal dan sisi darat," ujarnya.

 

Selanjutnya dikatakan, berbagai karya seni tersebut berfungsi sebagai media apresiasi terhadap nilai budaya lokal dan masyarakat desa yang wilayahnya digunakan untuk dibangun menjadi Bandara Internasional Yogyakarta. Terdapat kurang lebih 15 karya seni yang menghiasi beberapa titik YIA di mana 5 karya seni dinamai dengan 5 nama desa yang wilayahnya digunakan untuk YIA yaitu Sindutan, Palihan, Kebonrejo, Jangkaran, dan Glagah. 

 

Adapun 10 karya seni sisanya yaitu Patung Hamemayu Hayuningrat di area gerbang masuk YIA, Patung Bedhaya Kinjeng Wesi di area terminal keberangkatan, pop-up relief "Jogja on the Move", Patung Among Bocah di area terminal, Patung Tetanduran yang membungkus pilar-pilar terminal, relief craft yang berada pada sebagian dinding terminal, pop-up relief "Among Tamu Dagang Layar", Lawang Papat yang menempel pada sebagian dinding terminal, Semar Tinandu yang mengemas signage YIA di gerbang masuk bandara, serta Bale Kambang, yaitu gazebo yang terletak di dua sisi area bandara.

 

Selain wadah untuk kesenian, Bandara Internasional Yogyakarta juga merupakan wadah bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hal ini ditunjukkan melalui penyediaan Galeri UMKM di bandara terbesar di Indonesia bernama Pasar Kota Gede dengan luasan mencapai 1.513 meter persegi untuk merangkul sekitar 300 hingga 600 UMKM lokal Yogyakarta dan sekitarnya. Upaya ini merupakan wujud kontribusi perusahaan terhadap pengembangan ekonomi masyarakat.

 

Penyelenggaraan konser virtual ini juga sangat memperhatikan penerapan protokol kesehatan bagi seluruh pihak yang terlibat, seperti para pengisi acara, para tamu undangan, dan pihak penyelenggara. 

 

Untuk dapat mengikuti acara ini, seluruh pihak yang terlibat diwajibkan melakukan rapid test dengan hasil non-reaktif. Sebelum memasuki area acara, para tamu undangan akan diminta menunjukkan hasil rapid test non-reaktif, kemudian diperiksa suhu tubuh menggunakan thermal scanner, wajib mencuci tangan, dan selama acara berlangsung tamu undangan juga panitia wajib menggunakan masker. 

 (Abu Bakar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here