Jakarta (wartalogistik.com) – Pelabuhan Patimban memasuki
persiapan soft launching (pengoperasian terbatas). Hal itu terlihat dari
kegiatan pembangunan terminal kendaraan (car terminal) yang berlangsung memasuki tahap akhir (finshing) dengan progres
pembangunan mencapai 87 %.
Kesan pembangunan sudah mendekati selesai terlihat ketika berjalan dari jalan penghubung dari jalan raya Pantura ( pantai utara) ke back up area (kawasan pendukung) sepanjang 8 KM sudah mulus.
Di ujung jalan penghubung yang berada di kawasan back up area, telihat ada kegiatan pekerjaan untuk membuat jalan menuju terminal. Jalan yang dibangun itu merupakan jalan sementara dengan biaya APBN sebagai pengalihan kendaraan karena pembangunan jembatan penghubung yang dibangun sebagai Tahap 3 belum selesai.
Jika jembatan penghubung selesai dibangun, maka kendaraan yang masuk dari Jalan Raya Pantura, masuk jalan penghubung selanjutnya meneruskan ke jembatan penghubung ke terminal.
Kepala KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ) Kelas
II Patimban, DR. Anwarudin menyatakan, kegiatan pembangunan terus berlangsung,
sehingga pada saat kegiatan soft launching (pengoperasian terbatas) fasilitas pelabuhan siap untuk kegiatan
layanan sandar kapal, bongkar muat dan parkir mobil untuk naik dan turun kapal.
“Setelah soft launching Pelabuhan Patimban sudah bisa
beroperasi pada layanan pengiriman mobil,” kata DR Anwaruddin dalam pesannya.
Sebagaimana di sampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya
Sumadi, kegiatan soft launching rencananya akan berlangsung pada Desember
dan akan langsung bisa beroperasi untuk layanan kapal-kapal pengangkut mobil.
Sementara itu Kepala Sub Bagian Tata Usaha KSOP Kelas II Patimban Andilas Putra Asmara S. AP, M.Ak, secara rinci menjelaskan, sejumlah kegiatan pembangunan masih berlangsung merupakan kegiatan pembangunan bagian akhir karena progres pembangunannya sudah mendekati selesai.
“Jadi pada saat soft launching pelabuhan bisa dilakukan
kegiatan operasi secara terbatas, dan saat ini sudah ada perusahaan yang siap
melakukan pengiriman kendaraan melalui Patimban,” kata Kepala Sub Bagian Tata
Usaha KSOP Kelas II Patimban Andilas Putra Asmara S. AP, M.Ak ketika memberikan
menjelaskan pada media di kantornya pada, Kamis (19/11).
Selain itu juga Andilas menyatakan, kegiatan yang sedang berlangsung lainnya, seperti di Kementerian Perhubungan sedang berlangsung kegiatan lelang untuk operator pelabuhan. Saat ini sudah diumumkan perusahaan yang lolos prakualifikasi lelang yakni Konsorsium Patimban yang diumumkan pada 30 September 2020.
Pada pekerjaan di perairan ini juga disiapkanseperti kegiatan pemanduan dan penundaan kapal. Untuk itu perairan telah ditetapkan sebagai Perairan Wajib Pandu Kelas II Pelabuhan Patimban oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 18 September 2020. Selain itu juga sudah adanya penetapan alur pelayaran telah di alur pelayaran masuk pelabuhan Patimban oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 12 Oktober 2020.
"Untuk kegiatan pihak yang memandu dan menunda kapal keluar masuk pelabuhan sedang dalam proses," ungkap Andilas.
Untuk mendukung aspek keselamatan dan keamanan pelayaran, juga disiapkan SBNP (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran). Rencananya bulan ini juga akan dipasang SBNP dari Distrik Navigasi Tanjung Priok untuk mendukung kesiapan alur pelayaran ke pelabuhan.
Di terminal dan dermaga yang akan melayani kapal dan muatan juga disiapkan persyaratan untuk memenuhi ISPS (International Ship and Port Facility Security) Code.
Perangkat lainnya untuk menerima kapal dan muatan ekspor impor yakni CIQP (Customs, Immigration, Quarantine Procedure) juga telah disiapkan. Saat ini telah mendapatkan rekomendasi penetapan Kawasan Pabean dari KPPBC Tipe Madya Pabean A Purwakarta pada tanggal 05 November 2020, sebagai sebagai Kawasan Pabean. Untuk itu juga disiapkan fasilitas kantor untuk CIQ.
Pembangunan Pelabuhan Patimbang yang saat ini berlangsung merupakan Tahap I yang terdiri dari 5 Paket. Adapun yang empat paket itu merupakan pembangunan kosntruksi dan satu paket konsultan. Pada Paket I pembangunan yang dilakukan berupa terminal dan dermaga.
Pada Paket 2 pembangunan yang dilakukan berupa breakwater, sea wall dan pengerukan alur pelayaran. Untuk mendkung kelancaran juga sedang disiapkan Navigasi Bantu Pelayaran Penggunaan (SBNP) sebanyak 4 unit milik Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok hingga SBNP Permanen terpasang pada Bulan Desember 202
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar