Disaksikan Pihak Kedutaan Besar Australia, Pelabuhan Tanjung Priok Langsungkan Joint Exercise ISPS Code - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Disaksikan Pihak Kedutaan Besar Australia, Pelabuhan Tanjung Priok Langsungkan Joint Exercise ISPS Code

Disaksikan Pihak Kedutaan Besar Australia, Pelabuhan Tanjung Priok Langsungkan Joint Exercise ISPS Code

Share This



 




Dir KPLP : Yang Tidak Lakukan Tahapan Dalam ISPS Code Tidak Akan Terbit Sertifikat Comply


Jakarta (wartalogistik.com) -  Pelabuhan Regional 2 Tanjung Priok yang sudah comply pada  International Ship and Portfasilities Security (ISPS) Code  pada  Kamis (29/2) melangsungkan latihan gabungan (joint exercise) pada semua instansi pengamanan standar internasional yang ada di pelabuhan terbesar di Indonesia.


Posisi posko pusat latihan bersama berada di ruang Museum Maritim Pelabuhan Tanjung Priok,  lantai dua, dengan Komandan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok, Takwim Masuku.


Hadir dalam acara itu Direktur Kesatuan Penjagaan Laut  dan Pantai (KPLP), Jon Kenedi,  serta tamu undangan dari luar negeri dan berbagai instansi.


Adapun skenario latihan bersama  di lapangan , yakni mengatasi serangan perangkat sistem layanan yang berbasis internet atau digital (cyber attack) di Pelabuhan Tanjung Priok. Akibatnya, serangan itu kegiatan layanan di pelabuhan menjadi terhenti karena sistem layanan yang terpusat itu down.


Dampak sistem layanan berbasis digital yang rusak itu, membuat kegiatan pengguna jasa di pelabuhan terhenti. Misalnya kapal penumpang yang ketika akan masuk dermaga untuk menurunkan penumpang mengalami kesulitan sandar. Akibatnya kapal berada di perairan kolam pelabuhan. Keadaan itu membuat penumpang menjadikan  panik dan menjurus anarkis di dalam kapal.


Kapal niaga lainnya yang membawa barang juga mengalami kesulitan sandar.


Atas skenario latihan itu sejumlah instansi yang terlibat pengamanan di pelabuhan dan kapal, bahu membahu mengatasinya sesuai prosedur operasi pengamanan. 


Dan kesimpulannya,  latihan bersama itu sukses mengatasi serangan. Sistem kembali normal, penumpang yang panik bisa kembali tenang dan kapal-kapal bisa kembali sandar serta layanan kepelabuhanan berlangsung kembali yang sempat berlngasung secara manual.


Atas adanya latihan itu Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Capt. Jon Kenedi mengapresiasi atas kesiapan personil pengamanan yang terkait dalam ISPS Code di Pelabuhan Tanjung Priok.  


" Kegiatan ini merupakan bagian yang wajib diterapkan bagi pihak pelabuhan dan kapal yang sudah dinyatakan mengikuti penerapan (comply)  ISPS Code," kata Jon Kenedi seusai latihan bersama kepada wartalogistik.com.


Lebih jauh dikatakan, setiap pelabuhan dan kapal yang sudah comply dengan ISPS Code harus menjalani tahapan latihan tersebut secara berkala dalam mengupdate sertifikat comply ISPS Code.


" Jika tidak melangsungkan kegiatan tahapan latihan sebagaimana persyaratan dan ISPS Code, seperti latihan lapangan, maka tidak dinyatakan comply dan sertifikat complay ISPS Code tidak diterbitkan," jelas Jon Kenedi.


Kegiatan latihan bersama di Pelabuhan Tanjung Priok dihadiri juga dari pihak Kedutaan Besar Australia dan sejumlah pihak lainnya.


Dalam sambutan mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut  Jon Kenedi, menyampaikan , joint exercise hari ini merupakan bukti nyata dari komitmen bersama kita untuk meningkatkan kerjasama lintas negara dalam menjaga keamanan dan keselamatan di wilayah maritim.


"Joint exercise seperti ini memiliki nilai strategis yang tinggi karena memberikan kesempatan bagi kita untuk berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam menangani berbagai tantangan keamanan yang mungkin dihadapi di pelabuhan," paparnya. 


Disampaikan juga, kerjasama lintas negara sangat penting dalam menghadapi ancaman yang melintasi batas-batas nasional, seperti perdagangan ilegal, penyelundupan senjata, terorisme maritim dan lain sebagainya. Dengan adanya komitmen dan kesungguhan kita dalam bersatu, kita dapat memastikan bahwa pelabuhan kita aman dan terlindungi.


"Joint exercise ini adalah langkah penting dalam memastikan koordinasi yang baik antara berbagai pihak yang terlibat dalam keamanan pelabuhan, termasuk otoritas pelabuhan, penegak hukum, dan pihak swasta yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok," sambung Jon Kenedi


Jon Kenedi juga berharap, melalui latihan bersama, berbagai skenario ancaman, termasuk serangan cyber, perdagangan illegal, penyelundupan senjata dan ancaman di laut lainnya dapat disimulasikan untuk menguji respons dan koordinasi.  


"Hal Ini membantu dalam mengidentifikasi kelemahan dan meningkatkan kesiapsiagaan secara keseluruhan," ujarnya.


"Melalui latihan ini, kita akan memperkuat hubungan antara negara-negara kita, membangun jaringan kerja yang kuat, dan meningkatkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi berbagai ancaman keamanan di wilayah maritim. Semakin kita bekerja bersama-sama, semakin efektif kita akan dapat melindungi pelabuhan-pelabuhan kita dan menjaga keamanan laut global.



Takwim Masuku pada acara juga menyatakan, kegiatan joint exercise dalam rangka melaksanakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran. Serta Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 51 Tahun 2021 tentang Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Verifikasi Manajemen Kapal dan Fasilitas Pelabuhan. 


"Latihan ini bertujuan untuk memahami fungsi dan tanggung jawab peran keamanan , menguji koordinasi dan komunikasi antar peran dan perangkat keamanan saat kejadian ancaman keamanan sesuai alur dan SOP yang di siapkan. Dan melatih capacity building terhadap potensi gangguan cyber," jelas Takwim Masuku.


Atas berlangsungnya joint exercise, General Manager Eksekutive, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok menyatakan, sebagai pelabuhan yang comply terhadap ISPS Code, maka menjadi kewajiban untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan, mulai dari mempersiapkan SDM baik kecukupan dan komptensi, kesiapan sarana, SOP sampai pada kegiatan latihan baik latihan terbatas (table top) maupun latihan lapangan dan gabungan.


"Kegiatan ini merupakan wujud dari tanggung jawab Pelindo untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman dengan kondusifitas tinggi di segala sektor," kata Capt. Adi Sugiri.


"Dan yang paling penting adalah adanya kolaborasi dan sinerji dari kegiatan pengamanan pelabuhan yang selama ini berlangsung," tambah Capt. Adi Sugiri.



Acara joint exercise  melibatkan 12  entitas yang mengoperasikan fasilitas pelabuhan. antara lain;


1. PT. PELABUHAN INDONESIA (PERSERO) REG 2 TG PRIOK

2. PT. PERTAMINA PATRA NIAGA

3. PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

4. PT. ISM BOGASARI

5. PT. INDONESIA KENDARAAN TERMINAL

6. PT. NEW PRIOK CONTAINER TERMINAL ONE

7. PT. EKANURI

8. PT. DHARMA KARYA PERDANA

9. KSO PETIKEMAS KOJA

10. PT. JAKARTA TANK TERMINAL

11. PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS

12. PT PELABUHAN TANJUNG PRIOK




(Abu Bakar)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here