Kepala KSOP Muara Angke, Agus Suryanto.
Jakarta (wartalogistik.com) - Jumlah keberangkatan penumpang dari terminal kapal tradisional Kali Adem, Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara pada liburan Hari Raya Idul Fitri 2024 menurun dibanding tahun lalu.
Hal itu terlihat dari data yang ada di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke yang menunjukan pergerakan kapal dari terminal Kali Adem pada hari lebaran, Rabu (10/4) sebanyak 11 kapal dan membawa penumpang sebanyak 1859 orang, tahun lalu jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 1949 orang.
Pada hari Kamis (11/4) yang berangkat sebanyak 17 kapal dan membawa penumpang sebanyak 2393 penumpang, pada tahun lalu penumpang yang berangkat sebanyak 3140 penumpang.
Ruang operasional KSOP Muara Angke di terminal Kali Adem.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan, yang melakukan kunjungan ke terminal kapal tradisional Kali Adem, Pelabuhan Muara Angke, pada Kamis (11/4) guna monitoring kesiapan sarana dan prasarana transportasi laut untuk mendukung kelancaran perjalanan wisata masyarakat pasca lebaran atau Idul Fitri 1445 H melihat langsung adanya penurunan jumlah penumpang yang dilayani di terminal Kali Adem.
"Sampai H + 1 jumlah penumpang yang berangkat dari Kali Adem mengalami penurunan sebesar 14,73% dari jumlah total penumpang pada masa Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 M (1444 H)," kata Sesditjen Hubla di dampingi Kepala Kantor KSOP Muara Angke, Agus Suryanto, di terminal Kali Adem.
Lebih jauh Lollan menyatakan, pada masa angkutan Lebaran sampai H+1 ini jumlah penumpang pada tahun 2023 j sebanyak 18.361 jiwa mengalami penurunan di tahun ini menjadi 15.657 jiwa.
Lollan mengatakan jumlah penumpang turun di terminal Kali Adem tertinggi adalah berasal dari Pulau Pramuka sebanyak 1.179 jiwa, sedangkan untuk jumlah penumpang naik tertinggi dengan tujuan Pulau Pari sebanyak 2.516 jiwa.
Lebih lanjut, Lollan turut mengapresiasi masyarakat yang telah mematuhi peraturan yang ada serta mematuhi instruksi para petugas di lapangan demi kelancaran dan kenyamanan bersama. Misalnya penumpang selama berada di atas kapal menggunakan jacket pelampung, tidak merokok dan duduk pada tempat duduk yang tersedia atau tidak di sembarang tempat di bagian atas kapal yang membahayakan jiwa penumpang.
"Ingat, keselamatan adalah yang paling utama. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi para penumpang kapal yang telah mematuhi peraturan dan instruksi petugas sehingga hari ini saya dapat melihat para penumpang yang disiplin, tertib dan mudah diatur" tuturnya.
Lollan juga menyambut baik sinergi dan kolaborasi antar stakeholder dan sejumlah instasi pengamanan yang bertugas di terminal Kali Adem Pelabuhan Muara Angke. dalam menciptakan keadaan aman dan lancar pada proses masuknya penumpang ke terminal sampai naik kapal.
Namun demikian ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah kawasan Muara Angke menuju terminal Kali Adem masih terbilang rawan banjir saat musim hujan. Akibanya, para wisatawan atau pihak yang naik kapal harus menempuh genangan air di jalan akses ke pelabuhan, jika terjadi hujan lebat dan rob (air pasang).
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar