Cirebon (wartalogistik.com) –
Perusahaan galangan swasta yang ada Cirebon, Jawa Barat, PT. Gamatara Trans
Ocean Shipyard, membidik pesanan reparasi kapal jenis tug boat dan
tongkang. Terbukti setelah dioperasikan tiga kolam galangan ( graving dock)
baru pada Juli 2017, pesanan reparasi kapal-kapal pengangkut muatan curah itu
ramai berdatangan.
Ketika wartalogistik.com
mengunjungi kolam galangan yang baru dioperasikan itu, pada dua
kolam galangannya terdapat 4 kapal (masing-masing kolam terdapat
satu tug boat dan tongkang), sedangkan satu kolam galangan lagi sedang dipersiapkan
untuk melayani pesanan reparasi kapal lainnya yang siap dikerjakan.
Dari bulan Pebruari 2018, tercatat
30 kapal yang direparasi di galangan yang memiliki kawasan sekitar
7 Ha. Sejumlah pesanan reparasi kapal tug boat dan tongkang pun
sudah tercatat dalam beberapa bulan ke depan.
Galangan yang lokasinya berada di dalam
Pelabuhan Cirebon dibangun tahun 2008 dan mulai dioperasikan tahun
2010. Ketika awal beroperasi ada 2 kolam galangan dan 2 floating
dock. Sekarang ada 5 graving dock, dan 2 floating dock.
Untuk mendapatkan pesanan reparasi
kapal, Direktur Operasi PT Gamatara (sebutan singkat PT
Gamatara Trans Ocean Shipyard ), Sugiarto menyatakan,
prosesnya cukup berat. Karena ketika tiga graving dock selesai dibangun, masih
minim penambahan pesanan kapal yang akan direparasi, sehingga graving dock yang
baru dioperasikan itu nyaris tidak ada kegiatan reparasi.
“Tapi mulai tahun ini terlihat
ada peningkatan pada pengoperasian kapal tug boat dan tongkang, sehingga,
kapal-kapal yang sudah mulai masuk jadwal docking, menjalani perawatan, ”
kata Sugiarto, di galangan kapal, Kamis (19/7).
Kelihatannya tahun lalu
pengoperasian kapal-kapal tug boat dan tongkang masih kurang, hal itu terkait
masih minimnya muataan curah seperti batu bara yang diangkut. Jadi berdampak
pada minimnya kapal yang direparasi.
"Pada bulan Desember dan
Januari lalu itu graving dock yang baru dibangun tidak ada pekerjaan
reparasi, karena pesanan yang masuk saat itu cukup dikerjakan di graving dock
dan floating yang sudah ada sebelumnya. Barulah pada bulan Pebruari
ini sejumlah pesanan reparasi kapal datang dan terus berlanjut
sampai sekarang,” papar Sugiarto.
Diakuinya, sebelum ramai pesanan
reparasi pihak manajemen PT Gamatara tetap optimis menjalankan usaha. Semua
pihak yang ada di dalam perusahaan bekerja keras untuk menjalankan tugasnya.
Yang marketing, menjalankan tugas mencari pesanan, yang bekerja melakukan
reparasi kapal, bekerja sebaik-baiknya agar kualitas pekerjaannya prima dan
pemilik kapal puas.
"Jadi semua pihak di dalam
perusahaan bekerja maksimal agar kinerja perusahaan semakin baik dan
berkembang," tegasnya.
Sejumlah kapal yang direparasi
berasal dari perusahaan yang ada dari berbagai daerah, seperti Jakarta,
Kalimantan Barat, Riau dan Sumatera.
Meski mengandalkan reparasi pihak
PT. Gamatara juga pernah membuat kapal, sebanyak 9 unit tug boat, 2 floating
dock dan 1 kapal keruk.
Menyinggung soal membangun kapal
baru, Sugiarto menyatakan bisa dilakukan, tapi saat ini perusahaan fokus
pada reparasi, dan terus meningkatkan kualitas pekerjaan.
“Kami bisa melayani pembangunan
kapal baru karena lahan dan sarana docking tersedia. Namun saat ini kami fokus
melayani reparasi, dan terus meningkat kualitas pekerjaan agar mendapat
kepercayaan dari pihak pemilik kapal,” kata Sugiarto. (Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar