Medan (wartalogistik.com) – Komoditas CPO
( Crude Palm Oil ) menjadi komoditas andalan untuk ekpor nasional. Hal itu tentu
saja menjadi perhatian manajemen Pelindo 1 untuk mengoptimalkan pelayanan di dua pelabuhan yang dikelolanya
yakni Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai agar lebih meningkat dan lancar kegiatan ekspornya
Komoditi CPO dan turunannya ini diekspor menuju negara-negara di Asia Selatan
seperti: Pakistan dan India serta ada juga yang diekspor ke Belanda,
SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo 1, M.
Eriansyah menjelaskan atas keandalan komoditas CPO itu, membuat layanan
terminal curah cair sangat prospektif. Untuk itu layanan pada pengguna jasanya di pelabuhan terus ditingkatkan agar meningkat kegiatan ekspor dan sekaligus mendukung kontributor
utama terhadap kinerja ekspor nasional.
“Untuk itu layanan untuk CPO terus dimaksimalkan
agar proses ekspornya berlangsung lancar,” katanya.
Komitmen untuk melancarakan kegiatan
ekspor memang terlihat pelabuhan curah yang dikelola Pelindo 1 itu. Saat ini dia area Pelabuhan
Belawan memiliki fasilitas pipa terpadu di dermaga yang menghubungkan dengan
ratusan tangki timbun CPO dan didukung
dengan 84 jalur pipa, 6 loading point. Selain itu juga dilengkapi dengan 3 unit tangki CPO dengan
kapasitas masing-masing 3.000 Metrik Ton (MT).
Pelabuhan Belawan memiliki dermaga
sepanjang 3.436 meter yang dilengkapi dengan 9 Mobile Crane, 4 Forklift Diesel,
1 Excavator, 5 Dump Truck, 4 Grab Bucket Guven, dan 4 Dry Bulk Hopper Guven.
Sama halnya dengan Pelabuhan Dumai yang
menjadi pelabuhan ekspor komoditi CPO terbesar di Pulau Sumatera. Pelabuhan
Dumai mampu mengekspor CPO dan turunannya sebanyak 4.751.701 Ton selama tahun
2019 untuk diekspor menuju India, China, Jepang, dan penjuru Eropa. Angka
tersebut naik 5,77% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebanyak 4.492.454 Ton.
“Pelabuhan Dumai saat ini diproyeksikan
sebagai pelabuhan ekspor CPO terbesar di Indonesia yang memiliki tiga dermaga:
Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo, “ ungkap M. Eriansyah.
Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal
curah cair, serta Dermaga C sepanjang 500 meter untuk peti kemas dan curah
kering.
Saat ini fasilitas dan peralatan yang
berada di Pelabuhan Dumai antara lain: 1 Harbour Mobile Crane, 3 Mobile Crane,
1 Reach Staker, 3 Forklift, 4 Excavator, 8 Wheel Loader, 13 Dump Truck, 1 Mini
Dozer, 9 Kapal Tunda, 9 Kapal Pandu, dan 1 Speed Boat.
“Dengan kecenderungan peningkatan nilai
ekspor CPO setiap tahunnya, Pelindo 1 terus berupaya meningkatkan fasilitas
bongkar muat untuk curah cair. Seperti di Pelabuhan Dumai, kami meningkatkan
fasilitas loading point (pengiriman) curah cair dari yang semula hanya mampu
memompa 200-300 ton per jam menjadi 500 ton per jam,” papar M. Eriansyah.
Dengan optimalisasi fasilitas bongkar muat
untuk curah cair CPO dan turunannya, Pelindo 1 yakin ekspor CPO melalui
pelabuhan-pelabuhan yang dikelolanya terus meningkat serta didukung dengan
hinterland dan industri CPO di sekitar wilayah operasional Pelindo 1. Terlebih
lagi, saat ini pemerintah gencar melakukan pembangunan infrastruktur yang mampu
mempercepat distribusi barang dan menurunkan biaya logistik.
M. Eriansyah.
(Hj. Zulidarni Suratman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar