Kegiatan di lingkungan pelabuhan bukan hanya
beriorentasi pada kegiatan bisnis, tetapi juga memperhatikan lingkungan hidup
sekitar. Untuk itu dengan terbangunannya pelabuhan dengan konsep Eco Port, maka
kegiatan di lingkungan pelabuhan juga memperhatikan keadaan lingkungan.
Untuk berlangsungnya konsep Eco Port, Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan Kantor Kesyahbandran Utama Pelabuhan Tanjung Priok melalui Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok mengadakan diskusi pelabuhan berwawasan lingkungan (Ecoport). dengan tema “Mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok yang Bersih, Bebas Pencemaran dan Ramah Lingkungan” di Museum Maritim Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (12/10).
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo, dalam sambutannya melalui webinar dengan visual zoom dan membuka acara Forum Ecoport, berharap kegiatan dari Forum Ecoport ini bisa mengubah kebiasaan untuk mewujudkan pelabuhan yang bersih dan ramah lingkungan.
“Saya berharap melalui Forum Ecoport ini dapat terjadinya perubahan mainset atau kebiasaan dalam rangka mewujudkan pelabuhan yang bersih dan ramah lingkungan,” tegasnya.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut cq. Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok dalam hal ini menindaklanjuti Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok yang telah dibentuk tahun 2019, terus berupaya untuk mendukung terciptanya pelabuhan yang bersahabat.
Menurut Agus Purnomo, perubahan kebiasaan memerlukan adanya upaya atau sinergitas bersama serta tindaklanjut Forum Ecoport yang dibentuk tahun 2019 lalu.
“Penerapan konsep ecoport di pelabuhan internasional termasuk upaya perlindungan habitat satwa, penggunaan bahan ramah lingkungan, pengurangan limbah, konservasi energi dan antisipasi perubahan iklim melalui penggunaan energi baru dan terbarukan,” ujar Agus Purnomo.
Penerapan konsep ecoport, ungkap Dirjenla Agus, memerlukan perubahan kebiasaan (habit), sebagai contoh kepedulian setiap individu dalam menjaga kebersihan dan mengurangi sampah plastik maupun limbah kapal di lingkungan pelabuhan.
“Perubahan kebiasaan (habit) memerlukan sinergi semua pihak dan memerlukan adanya upaya bersama,” katanya lagi.
Agus Purnomo mengungkapkan, dalam dunia kepelabuhanan, Eco Port telah menjadi salah satu tren dunia untuk mendukung kecintaan terhadap lingkungan. Eco Port merupakan konsep pelabuhan yang memperhatikan aspek lingkungan.
Karena itu, katanya, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut cq. Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok telah menindaklanjuti Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok yang telah dibentuk 1 tahun lalu, serta terus berupaya untuk mendukung terciptanya pelabuhan yang ecofriendly.
Kegiatan ini juga mendiskusikan bagaimana menangani limbah di pelabuhan Priok, dengan menampilkan Nara sumber dari kantor kemenko maritim Dr. Sahat Manaor, Sinta Saptarina dari Kementerian KLH, kemudian Erlan Abbas, Kabid Renbang OP Priok. Selain itu juga pada sesi selanjutnya diskusi juga menyertakan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Capt. Mugens. Sartoto dam Kepala Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok, Capt. Wisnu Handoko. Pda sesi ketiga diskusi menampilkan Direktur Teknik PT Pelabuhan Indonesia II, Zuhri Iryansah dan General Manager Pelabuhan Tanjung Priok, PT Pelabuhan Indonesia II Guna Mulyana.
(Abu
Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar