Jakarta (wartalogistik.com) – Proses penggabungan ( merger ) PT Pelabuhan Indonesia I – IV, di Jakarta pada Jum’at,(1/10) berlangsung didahului dengan kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham. Setelah itu kegiatan penggabungan yang pepuler disebut sinergi dan integrasi itu dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman penggabungan menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan sekaligus menampilkan logo baru.
Penandatanganan akta peggabungan itu dilakukan dari PT Pelabuhan Indonesia I, III dan IV ke dalam PT Pelabuhan Indonesia II. Pihak yang melakukan penandatangaan adalah Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, Arif Suhartono, Dirut PT Pelabuhan Indonesia I, Prasetyo, Dirut Pelabuhan Indonesia III, Boy Robiyanto dan Dirut PT Pelabuhan Indonesia IV, Prasetyadi disaksikan secara virtual oleh Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan pihak notaris.
Dalam sambutannya Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo atas adanya penandatangan legal merger ini menyatakan, sebagaimana kita yakini bersama inisitiap penggabungan Pelindo untuk meningkatkan performance BUMN pelabuhan. Disamping itu memiliki tujuan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi kepelabuhanan nasional.
“Proses pengabungan ini sudah berlangsung sejak tahun 2019 dan akhirnya sampai pada hari ini sebagaimana kita ketahui bersama bisa dilakukan legal merger. Kami berterima kasih pada semua pihak yang terlibat dari mulai direktur, komisaris Pelino I - IV dan konsorsium konsultan yang mendorong merger pelabuhan menjadi kenyataan. Ini semua kerja keras semua pihak sehingga legal merger terlaksana hari ini,” katanya.
“Ini merupakan tahap awal dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebagi tim. Untuk itu saya berharap agar merger dapat terwujud dan terealisasi dan dapat keluar nilai-nilai yang diharapkan dari merger, ” sambung Kartika.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan perjanjian jual beli saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tol Way sebesar 45 persen. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) yang merupakan pembangun dan pengelola jalan tol tersebut dan PT Waskita Karya Tol Road dengan disaksikan oleh Dirut PT Pelabuhan Indonesia II Arif Suhartono, Direktur PT Waskita Karya dan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI).
Arif Suhartono dalam sambutannya penandatanganan perjanjian penjualan saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tol Way menyatakan, transaksi penandatanganan jaul beli saham ini sangat penting bagi kami, karena jalan tol Cilincing - Cibitung adalah jalan tol yang akan terkoneksi dengan terminal Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok, dengan tujuan agar Terminal Kalibaru nantinya terkoneksi dengan jaringan jalan tol yang ada di Jakarta.
“Tol ini sangat bagus karena isyu kemacetan yang ada di Tanjung Priok, selama ini masih cukup besar, khususnya di Kalibaru. Karena memang aksesnya tidak cukup untuk menampung dengan traffic yang ada saat ini sekitar 1,2 juta teus,” jelasnya.
Karena itu, tambah Arif Suhartono, Pelindo II yang selama ini dengan core bussines mengelola pelabuhan kenapa masuk ke jalan tol. Karena tidak lain dan tidak bukan untuk memastikan bahwa jalan tol tersebut benar-benar terkonek dengan pelabuhan.
“Karena memang selama ini terus terang saja diakui, kadang-kadang jalan tol tidak terkonek dengan pelabuhan. Itulah kenapa pada akhirnya Pelindo II masuk ke jalan tol ini, hanya untuk memastikan bahwa jalan tol tersebut benar-benar terkonek ke dalam pelabuhan, bukan berati kita ingin masuk ke bisnis BUMN yang lain, melainkan hanya tujuan operasional,” papar Arif Suhartono.
Dikatakan juga oleh Arif Suhartono dengan adanya transaksi ini, maka jalan Tol Cibitung – Cilincing yang saat progres pembangunannya sekitar 85 persen dapat diselesaikan paling lambat sekitar bulan Pebruari atau Maret 2022.
Diakui juga. saat ini masih ada sedikit masalah proses pengadaan tanah, tapi bisa lebih cepat diselesaikan. Dan tentunya ada sedikit tertunda penyelesaiannya karena dalam soal pembelian tanah karena adanya Covid – 19.
“Namun demikian kita berharap proses dapat diselesaikan dan kita berharap Tol Cibitung – Cilincing segera jadi dan NPTC One pengembangan bisa kita selesai dengan cepat. Transaksi berlangsung cukup ketat, biasalah karena transsaksi jual beli. Namun pada akhirnya bisa diselesaikan dan terjadinya kesepakatan jual beli. Untuk itu kami mohon maaf jika pada saat prosesnya ada yang tidak berkenan,” katanya.
Selain itu juga dilakukan program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan tajuk Pelindo Beramal dalam bentuk pemberian santunan buat masyarakat kepada anak yatim dan masyarakat tidak mampu pada masa pandemik, serta peberian mobil ambulan buat PMI.
Santunan diberikan pada sebanyak 7334 anak yatim dan tidak mampu dengan nilai santunan Per orang Rp 300.000 per anak sehingga total yang disumbangkan sebesar Rp2,2.200.000. (Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar