Ini Transformasi SPJM dan Perusahaan Dibawahnya Hadapi Tantangan. - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Ini Transformasi  SPJM dan Perusahaan Dibawahnya Hadapi Tantangan.

Ini Transformasi SPJM dan Perusahaan Dibawahnya Hadapi Tantangan.

Share This

 





Jakarta (wartalogistik.com) - Pasca merger BUMN bidang pengelolaan pelabuhan menjadi PT Pelindo tahun 2021 terjadi transformasi di segala bidang pada perusahaan yang ada dibawahnya. Seperti pada PT Subholding Pelabuhan Jasa Maritim (SPJM) yang bersama anak perusahaannya semakin berlomba  mengembangkan usaha jasa terkait bidang pelayaran.


Apa yang terjadi pada SPJM itu tergambar jelas pada acara bertajuk Silaturahmi SPJM dengan Media di Jakarta Utara, Selasa ( 29/8).


Dalam silaturahmi itu dipimpin Sekretaris Perusahaan PT SPJM, Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar, dalam menjelaskan profil dan kinerja perusahaan yang berpusat di Makassar itu. Ikut mendampingi Sekretaris Perusahaan PT EPI ( Enerji Power Indonesia ), Indrianisari dan Sekretaris Perusahaan  PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI), Yosi Aulia.



Sebagai Subholding  dari Pelindo yang diamanatkan menjalankan usaha jasa kemaritiman, saat ini SPJM  menjalankan kegiatan usaha  pada  jasa layanan marine (marine), peralatan pelabuhan (equipments), dan jasa kepelabuhanan (port services).



SPJM memiliki 6 anak perusahaan yakni,  PT Jasa Armada Indonesia Tbk (JAI), PT Pelindo Marine Service (PMS), PT Equiport Inti Indonesia, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI), PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI), dan PT Pengerukan Indonesia (Rukindo).



Keenam anak perusahaan itu ada yang memiliki anak perusahaan yakni, PT PMS memiliki anak perusahaan PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), PT Equiport Inti Indonesia, memiliki anak perusahaan PT Berkah Multi Cargo, dan PT EPI memiliki anak perusahaan PT Pelindo Energi Logistik.


Keenam anak perusahaan SPJM memiliki core bussines yang berbeda. Memang ada yang sama seperti JAI dan PMS, namun keduanya mempunyai lokasi kegiatan yang berbeda.



Dalam penjelasannya Tubagus Patrick menyampaikan bahwa perusahaan dibawah SPJM menjalankan kegiatan usaha yang mendukung Pelindo dalam mengelola pelabuhan umum. Namun karena perkembangannya,  berbagai potensi usaha  di luar Pelindo juga disasar. Terbukti kegiatan usaha anak perusahaan sudah melayani pekerjaan atau bermitra dengan perusahaan swasta lainnya.


Kinerja SPJM sampai dua tahun merger,  membukukan pendapatan dengan urutan nomor dua setelah PT Subholding Pelindo Terminal Peti Kemas (SPTP) yang berpusat di Surabaya.



"Untuk saat ini SPJM  meraih pendapatan terbesar dari anak perusahaan yang bergerak dalam bidang pemanduan dan penundaan kapal," kata Patrick.


Capaian itu didasari dua anak perusahaan yang bergerak dalam bidang pemanduan yakni PT Jasa Armada Indonesia (JAI) dan  PT Pelindo Marine Service (PMS) Surabaya mempunyai line bisnis pelayanan jasa pemanduan dan penundaan pada sebagian besar ruas alur pelayaran wajib pandu di Indonesia.


" Jika melihat layanan pada alur pelayaran wajib pandu, maka di Asia Tenggara PT JAI dan PMS merupakan perusahaan pemanduan dan penundaan  terbesar di Asia Tenggara," kata Patrick.


Dan kedua anak perusahaan itu masih akan mengembangkan usahanya, terkait dengan adanya penambahan alur pelayaran wajib pandu yang di tetapkan pemerintah,  maupun alur pelayaran internasional, seperti alur pelayaran Selat Malaka, alur pelayaran Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dan Tersus (Terminal Khusus).


" Namun  kedua anak perusahaan ini (JAI dan PMS) tetap memperhatikan pada regulasi  yang menjadi dasar kegiatan berupa adanya pelimpahan kewenangan kegiatan pemanduan dan penundaan," katanya. 


Sementara itu Indrianisari dalam paparannya menyampaikan porto folio PT. EPI sebagai anak perusahaan SPJM dengan saham 55 persen dan 45 persen PLN.  PT  EPI saat ini juga berlangsung tranformasi layanan  yang sebelumnya  memasok energi (listrik), kini juga melayani kebutuhan air bersih pada pengguna jasa pelabuhan.


"Pada layanan itu kami terus tingkatkan, baik sarana dan layanan. Harapannya apa yang menjadi usaha PT EPI berkembang," kata Indrianisari.


Untuk layanan energi dan air bersih saat dilayani di Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa dan Kijing (Kalimantan Barat).


Ada juga pengembangan kegiatan layanan di EPI. Jika sebelumnya pengadaan energi ke kapal dilakukan oleh kapal itu sendiri, PT EPI menyediakan energi (listrik) dari darat melalui dermaga untuk kapal-kapal yang sandar. Saat ini layanan itu ada di Terminal III (domestik) Pelabuhan Tanjung Priok.


"Ke depannya layanan energi dan air akan dikembangkan ke sejumlah pelabuhan lainnya, " sambung Indrianisari.


Sementara itu Yosi Aulia dalam paparannya menyampaikan bahwa PT JPPI saat ini mengelola usaha dalam bidang peralatan kepelabuhanan (equipment) yang memiliki potensi untuk berkembang. Hal itu terkait dalam melayani kebutuhan Pelindo dan semua perusahaan dibawahnya.


" Keberadaan kami selain dari sisi bisnis, juga dari sisi kemanfaatan  dari Pelindo dan perusahaan dibawahnya dalam soal perencanaan,  pengadaan peralatan, ketersediaan peralatan sampai pada pembayarannya," jelas Yosi.


Sebagai bagian di Pelindo apa yang disampaikan Yosi memang beralasan. Kebutuhan peralatan pada perusahan Pelindo dan dibawahnya sangat tinggi, baik untuk kebutuhan sesaat maupun ke depannya. Dengan adanya JPPI sebagai  perusahaan pengadaan peralatan , maka perusahaan yang membutuhkan peralatan bisa dibahas bersama dan jaminan ketersediaan.



Disampaikan kondisi  peralatan-peralatan pelabuhan tidak hanya ada di dalam negeri, tapi juga di luar negeri yang tentunya membutuhkan waktu dalam memeasannya. Maka dengan keberadaan JPPI masalah yang dihadapi pihak yang membutuhkan peralatan pelabuhan bisa diakomodir jauh jauh hari.


"Mekanisme pembayaran yang membutuhkan waktu kerap membuat mitra swasta bidang perusahaan peralatan pelabuhan sulit menjalani pesanan, dengan kami hal itu busa diatasi sebagai bagian dari Pelindo,"  kata Yosi. 


Jadi, tambah Yosi Aulia kehadiran JPPI membuat ketersediaan peralatan pelabuhan semakin jelas dan bisa disediakan pada waktu yang dibutuhkan.


(Abu Bakar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here