Jakarta (wartalogistik.com) - Dr. Capt. Isa Amsyari kembali menorehkan catatan keberhasilan dalam dunia pendidikan, setelah pada Kamis (21/11) meraih nilai A usai menjalani Sidang Terbuka Ujian Promosi Doktor konsentrasi Manajemen Kekhasan Transportasi di Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti.
Dalam sidang terbuka itu, Dr. Capt. Isa Amsyari mengajukan desertasi dengan judul Determinasi Kinerja Infrastruktur Fasilitas Pelabuhan Dengan Badan Usaha Pelabuhan Sebagai Intervening Di Propinsi DKI Jakarta dan Banten.
Selaku Promotor Prof. Idris Gautama So, S.E., S.Kom., M.M., Promotor 1 Dr. Zaenal Abidin, S.S., M.M. Dan, Promotor 2, Doktor Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, S.SiT., M.Sc. yang juga menjabat sebagai Dirjen Perhubungan Laut.
Tim penguji terdiri dari, Pemimpin Sidang dan Penguji Dr. Juliater Simarmata S.E., M.M. Penguji 1 Prof. Ir. Edi Abdurachman M.S., M.Sc, Ph.D., Penguji 2, Dr. Capt. Datep Purwa Saputra, S.Sos., MM.
Hadir sejumlah rekan-rekan dalam sidang terbuka itu diantaranya dukungan dari negeri jiran yang datang khusus mewakili Premier Sarawak-Malaysia, dengan MC Miss Farah Warga Negara Malaysia.
Dari dalam negeri juga hadir Laksda Agung Suradi Slamet menjabat sebagai Warek UNHAN dan Ketua IKADIP; Rektor ITL Trisakti Dr. Yuliantini; Kepala Bakamla Laksdya Irvansyah ; PLT Direkur Utama PT. Krakatau Steel dan Ketua Umum ALFI / ILFA.
Sebelumnya Capt. Isa Amsyari sudah mendapat gelar Doktor dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, jurusan Hukum Islam melalui beasiswa dari Mahkamah Agung (MA).
Capt. Isa Amsyari merupakan sebagai satu-satunya PNS Kemenhub yang mendapat dukungan khusus dari Mahkamah Agung dalam rangka membantu para Ketua Pengadilan Agama untuk eksekusi Kapal apabila wan prestasi membayar cicilan kepada Bank Syariah dan menggunakan perjanjian secara syari’ah.
Dalam abstraksi doktoral, DR. Capt. Isa Amsyari menyampaikan, pelabuhan memegang peranan penting dalam mendukung sistem logistik nasional, khususnya di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Kinerja infrastruktur pelabuhan sangat berpengaruh pada kelancaran arus barang dan jasa yang berdampak langsung terhadap perekonomian nasional.
Namun, pengelolaan pelabuhan di Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah permasalahan, termasuk rendahnya dukungan pemerintah akibat adanya praktik korupsi dan penyuapan, birokrasi yang tidak efisien, serta kesenjangan antara kebijakan yang diharapkan dan pelaksanaannya di lapangan. Hal itu mengakibatkan kinerja infrastruktur pelabuhan tidak optimal, yang pada gilirannya mengurangi daya saing logistik Indonesia di tingkat internasional.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan konsesi, pemanfaatan teknologi, dan pelayanan kepelabuhanan berpengaruh terhadap peran Badan Usaha Pelabuhan (BUP) serta bagaimana peran BUP mempengaruhi kinerja infrastruktur fasilitas pelabuhan di Provinsi DKI Jakarta dan Banten.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menilai apakah peran BUP sebagai variabel intervening berperan signifikan dalam hubungan antara variabel-variabel tersebut dengan kinerja pelabuhan.
Populasi penelitian ini mencakup seluruh pengguna jasa pelabuhan yang beroperasi di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh BUP di DKI Jakarta dan Banten.
Sampel penelitian terdiri dari 310 responden yang dipilih dengan teknik sampling berstrata, yang melibatkan perusahaan logistik dan pengguna jasa pelabuhan lainnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan lima konstruk variabel utama, yaitu penerapan konsesi, pemanfaatan teknologi, pelayanan kepelabuhanan, peran BUP, dan kinerja infrastruktur pelabuhan. Setiap variabel diukur dengan 31 indikator yang valid dan reliabel.
Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada responden dengan menggunakan skala Likert 1-5, yang dilakukan antara November 2023 hingga Januari 2024.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan SmartPLS 3.2.9 dengan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji hubungan antarvariabel dan hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsesi, pemanfaatan teknologi, dan pelayanan kepelabuhanan memiliki pengaruh signifikan terhadap peran Badan Usaha Pelabuhan. Selain itu, penerapan konsesi, pemanfaatan teknologi, dan pelayanan kepelabuhanan juga berdampak secara signifikan terhadap kinerja infrastruktur fasilitas pelabuhan, baik secara langsung maupun melalui peran BUP sebagai variabel intervening.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peran BUP sangat penting dalam mengoptimalkan kinerja infrastruktur pelabuhan, di mana penerapan konsesi yang lebih baik, pemanfaatan teknologi yang canggih, dan peningkatan pelayanan kepelabuhanan dapat mendukung peningkatan kinerja pelabuhan di DKI Jakarta dan Banten.
Penelitian ini juga memberikan beberapa saran, antara lain perlunya peningkatan transparansi dalam penerapan konsesi, pemanfaatan teknologi yang lebih efektif, serta peningkatan koordinasi antara pemerintah, BUP, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengurangi hambatan birokrasi. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya pemerintah menyusun kebijakan yang mendukung efisiensi pengelolaan pelabuhan serta Badan Usaha Pelabuhan dalam meningkatkan pengelolaan mereka. Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia di kancah internasional.
Salah seorang penguji, Dr. Datep Purwasaputra yang juga sebagai Ketua Umum Pramarin menyatakan, Desertasi yang berjudul Determinan Kinerja Infrastruktur Fasilitas Pelabuhan dengan Badan Usaha Pelabuhan sebagai Intervening di Pelabuhan Jakarta dan Banten menyatakan sangat bermanfaat sebagai dasar untuk membuat kebijakan kepelabuhanan guna mengembang peranan fasilitas pelabuhan dan BUP, yang pada akhirnya meningkatkan kelancaran distribusi logistik dan mengembangkan perekonomian nasional
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar