Jakarta (wartalogistik.com) - Menyambut masa libur panjang Hari Raya Waisak dan menjelang masa cuti bersama (10-13 Mei) Terminal Petikemas KOJA (TPK KOJA) telah menyiapkan serangkaian langkah antisipatif guna memastikan kelancaran arus barang dan menjamin pelayanan optimal kepada pengguna jasa.
Hal itu dilakukan karena libur panjang kerap menjadi momentum penumpukan aktivitas bongkar muat yang berdampak pada arus logistik di pelabuhan.
Sekretaris Perusahaan TPK KOJA, Paulus Cahyandaru menyatakan, pihak manajemen memahami pentingnya menjaga kelancaran rantai pasok nasional. Oleh karena itu, TPK KOJA berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa pasca libur panjang.
"Kami telah menyusun skenario operasional berbasis data historis trafik pasca-libur nasional. Dengan penguatan SDM, sistem digital, serta koordinasi lapangan, kami optimistis dapat mengelola lonjakan aktivitas secara efisien tanpa mengganggu waktu tinggal petikemas," jelas Paulus Cahyandaru, pada Jumat (9/5) di Jakarta.
Disampaikan juga skenario dalam menyongsong libur panjang akhir pekan ini merupakan langkah-langkah strategis antisipasi keadaan agar kegiatan berjalan lancar pasca libur panjang.
Adapun antisipasi yang dilakukan pihak TPK KOJA, rinci Paulus Cahyandaru adalah Optimalisasi SDM dan Peralatan. Pada bagian ini seluruh personel operasional bekerja selama 24 jam dalam pola shift untuk memastikan kesiapan penuh selama libur waisak dan cuti bersama serta pasca libur.
"Peralatan utama seperti quay crane, RTG, dan reach stacker dipastikan dalam kondisi prima untuk mendukung kelancaran kegiatan bongkar muat dengan menyiapkan minimal 21 RTG dalam proses pelayanan di lapangan untuk kegiatan bongkar muat kapal, receiving dan delivery," rinci Pak Yoyok, sapaan akrabnya.
Skenario kedua berupa koordinasi dengan stakeholder terkait. Pada bagian ini kegiatan berkoordinasi dengan pihak Otoritas Pelabuhan, Bea Cukai, asosiasi pengguna jasa pelabuhan, serta instansi terkait lainnya untuk memitigasi potensi kemacetan dan keterlambatan proses administratif, termasuk dalam pelaksanaan pemindahan lokasi penumpukan (PLP).
" Kami juga menskenariokan melalui kegiatan imbauan kepada Depo untuk Operasional di Hari Libur. Dalam rangka menjaga kelancaran alur logistik, kami juga menghimbau kepada seluruh depo mitra untuk tetap melakukan kegiatan penarikan kontainer dari terminal selama hari libur. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di lapangan penumpukan dan mempercepat arus keluar barang pasca libur panjang," papar Yoyok.
Skenario lainnya atau yang keempat berupa monitoring kondisi YOR (Yard Ocupancy Ratio) dan Evaluasi Real-Time. Pada kegiatan ini, sistem pemantauan operasional akan terus aktif untuk memantau pergerakan petikemas dan mengantisipasi YOR (rasio kapasitas lapangan penumpukan yang terpakai).
"Berdasarkan kondisi saat ini dan forecast rencana kedatangan kapal selama libur panjang YOR Terminal Petikemas Koja masih dalam kondisi aman yakni masih dibawah 50%. Dan mengantisipasi adanya kepadatan pada area receiving, delivery, dan gate in/out saat libur dan pasca libur," ujarnya.
Skenario kelima disebutkan dalam bentu, memperkuat layanan pelanggan. Tim layanan pelanggan siap memberikan informasi terkini terkait status petikemas, jadwal operasional, dan solusi atas kendala yang dihadapi pengguna jasa. Jika ada kendala dalam pelayanan kami, Kami telah menyiapkan Ruang Information Centre yang didalamnya ada petugas yang standby 24 Jam.
Apa yang dilakukan Manajemen Terminal Petikemas Koja, sambung Yoyok siap mendukung langkah-langkah KSOP dalam menghadapi libur panjang dan pasca liburan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung stabilitas logistik nasional.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar