Layani Kapal-Kapal Besar, KSOP Cilacap Komit Tegakan Kespel Lancarkan Industri - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Layani Kapal-Kapal Besar, KSOP Cilacap Komit  Tegakan Kespel Lancarkan Industri

Layani Kapal-Kapal Besar, KSOP Cilacap Komit Tegakan Kespel Lancarkan Industri

Share This






Kepala KSOP Kelas II Cilacap, Ridwan Chaniago M.Mar.E


Cilacap (wartalogistik.com) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cilacap punya tugas besar, baik berupa menegakan aspek keselamatan pelayaran (kespel), namun pasokan muatan berupa  muatan curah dan cair  melalui kapal-kapal berukuran besar harus berjalan lancar ke sejumlah terminal yang ada di wilayah kerjanya.



Upaya menjaga keseimbangan tugas itu yang kini diemban Kepala KSOP Kelas II  Cilacap, Ridwan Chaniago M. Mar.E,  bersama jajarannya. Bahkan dalam waktu dekat akan mengembangkan layanan dengan melayani kapal ternak dan berbagai kegiatan yang terkait dengan pengawasan aspek kespel.



Di wilayah kerja KSOP Cilacap terdapat sejumlah terminal yang di kelola oleh Pelindo (Tanjung Intan), terminal yang berbentuk   Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) maupun Terminal Khusus (Tersus).



" Dua aspek itu sangat penting (aspek kespel, kelancaran kegiatan kepelabuhan dan kelancaran industri) agar berjalan seiringan, guna tercipta layanan prima dan kegiatan industri berlangsung lancar," kata Ridwan Chaniago didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Andrev Edward yang ditemui di kantornya, Jumat (13/6).



" Agar pembinaan aspek kespel berlangsung lancar, maka semua pihak yang terkait dengan pengoperasian kapal, bongkar muat, operator terminal sampai para internal jajaran KSOP Cilacap memahami perannya masing-masing sebagaimana ketentuan regulasi yang berlaku," sambung Ridwan Chaniago.



Diakuinya, kegiatan layanan di wilayah KSOP Cilacap selama ini berlangsung dengan baik. Untuk itu sebagai pihak yang mendapat amanat untuk meneruskan layanan, bersama jajarannya akan menjaga keadaan layanan tersebut dan siap mengembangkannya.



Atas komitmen itu,  keadaan layanan tetap terjaga, bahkan kini kegiatan layanan akan berkembang, terkait adanya amanat dari pimpinan baik Kementerian Perhubungan maupun berbagai pihak lainnya.



Untuk layanan yang terjaga dengan baik saat ini bisa terlihat dari tampilan kinerja yang dibukukan. 



"Saat ini kapal yang masuk setiap bulan mencapai kisaran 150 unit dengan ukuran besar membawa muatan curah cair dan kering," jelas mantan KSOP Kelas III Sunda Kelapa.



Terkait dengan layanan di Pelabuhan Cilacap memang terlihat nyata. Pada tahun 2024 layanan kapal sebanyak 114 unit pada Pelabuhan Umum, pada TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri) sebanyak 1217 unit kapal, pada layanan di Tersus ( Terminal Untuk Kepentingan Sendiri) sebanyak 82 unit kapal.



Realisasi bongkar muat sepanjang tahun 2024  pada pelabuhan umum sebesar 2.140.612.650 ton. Pada TUKS sebesar 28.717.818. 354 ton Pada Tersus sebanyak 1.858.878.354 ton.



Atas besaran bobot kapal yang masuk maka total dalam setahun bobot kapal yang masuk di Pelabuhan Umum Tanjung Intan sebesar 1.972.958 ton, di TUKS sebesar 28. 251. 692. ton, pada Tersus 1.434. 671 ton.



Atas kinerja layanan itu, maka pada tahun 2024 KSOP Kelas II Cilacap memperoleh PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebesar Rp Rp. 47.090.998.554 melampaui target  102 % dari yang ditetapkan.


Berkembang Layanan Kapal Ternak


Pada masa mendatang Pelabuhan Tanjung Intan akan melayani kedatangan kapal ternak secara berkala terkait kebijakan pemerintah dalam memperkuat swasembada pangan melalui importasi sapi.



 Atas keadaan itu Ridwan Chaniago mengakui jajarannya siap memberikan layanan sebagaimana yang berlangsung selama ini.



" Sepanjang menjalankan tugas dan fungsi penegakan aturan keselamatan jajaran KSOP Cilacap siap menjalaninya," tegas Ridwan Chaniago.



Untuk mendukung kegiatan layanan angkutan ternak, menurut Ridwan Chaniago membutuhkan dukungan dari Badan Karantina Nasional. Dan, persiapan dengan pihak karantina sudah berlangsung, mulai dari mentoring atas kesiapan fasilitas pelabuhan sampai pada fasilitas pemeriksaan hewannya. 



" Jadi pada saat pelaksanaan kedatangan kapal ternak sudah siap, baik sarana dan prasarananya," kata Ridwan.


 

Saat ini Pelabuhan Tanjung Intan mampu menampung sampai 2000 ekor sapi. Dan jika dikembangkan sebagaimana hasil kajian Badan Karantina Nasional bisa mencapai 20.000 ekor sapi ditampung di dalam pelabuhan.


(Abu Bakar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here