Jakarta (wartalogistik.com) - Salah satu dari dua bagian dalam black box
(kotak hitam) dari pesawat Lion Air JT
610 sudah diterima KNKT (Komite Nasional
Keselamatan Transportasi), namun Ketua
KNKT Soerjanto Tjahjono belum bisa memastikan apakah FDR (flight
data recorder ) atau CVR (cokcpit voice recorder ).
"Nanti di lab kita cocokkan. Tapi
kemungkinan besar itu adalah FDR," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono seusai
diserahkan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di posko evakuasi Lion
Air di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11).
FDR ini berisi rekaman data penerbangan,
seperti data kecepatan, arah, serta ketinggian pesawat. FDR punya durasi
rekaman 25-30 jam. Setelah durasi itu, data akan terhapus dengan
sendirinya.
"Dengan ditemukannya flight data
recorder ini, kita bisa menguak misteri kenapa pesawat ini mengalami
kecelakaan," tambah Soerjanto.
Sementara itu, satu bagiannya lagi masih
dalam proses pencarian. Jika yang diterimanya FDR, maka yang masih dicari adalah CVR.
Kenapa bagian satunya tidak terdeteksi ? Surjanto memprediksi, sinyal yang dipancarkan ping locator tidak terdeteksi
karena gangguan suara dalam pencarian di dasar laut perairan Karawang.
"Tadi banyak kapal jadi banyak noise.
Jadi besok kita akan atur kembali melihat bagaimana pelacakannya. Karena kalau
banyak noise sulit untuk kita mendengarkan suara ping-nya,"
katanya.
Bagian
dari black box itu terdeteksi pada hari Rabu (31/10) dengan lokasinya di
500 meter dari koordinat hilang kontaknya Lion Air. Pada hari Kamis sekitar pukul 10.05 WIB, penyelam dari TNI AL melakukan
penyelaman dan akhirnya ditemukan. (Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar