Level PPKM Turun, Penumpang dari Kali Adem ke Kepulaun Seribu Mulai Meningkat - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Level PPKM Turun, Penumpang dari Kali Adem ke Kepulaun Seribu Mulai Meningkat

Level PPKM Turun, Penumpang dari Kali Adem ke Kepulaun Seribu Mulai Meningkat

Share This



Jakarta (wartalogistik.com) - Jumlah penumpang yang naik dari terminal Kali Adem, Pelabuhan Muara Angke untuk menyeberang ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, mulai meningkat sejak mulai dibuka kawasan wisata terkait penurunan level PPKM di DKI Jakarta.



Meningkatnya jumlah penumpang naik terlihat pada akhir pekan ini. Pada hari Sabtu (18/9) jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 5 kapal dengan jumlah penumpang sebanyak 141 orang dengan tujuan  Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Kelapa.


Pada hari Minggu (19/9) tercatat kapal yang beroperasi sebanyak   4  kapal dengan jumlah penumpang  sebanyak 134 orang.    Adapun tujuan trayek kapal ke Pulau Pramuka,  Pulau Tidung dan Pulau Kelapa.


Meski jumlah penumpang naik, namun masih terbilang kecil dibanding sebelum berlangsung PPKM Juli dan adanya penutupan kawasan wisata di beberapa pulau wisata Kepulauan Seribu.


Hal itu terlihat pada  tanggal  5 Juni 2021 penumpang  berangkat 731orang  dengan kapal yang beroperasi sebanyak 13 unit. 


Lalu pergerakan penumpang menurun.  pada 26 Juni. Penumpang berangkat 273 orang, dengan kapal  11 unit. 


Ketika memasuki bulan Juli saat wabah di DKI Jakarta meningkat dan PPKM level 4, jumlah penumpang semakin menurun  pada Sabtu  (10/7). KM. Dolphin yang melayani untuk tujuan ke Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu hanya mengangkut 2 orang. KM Rindu Alam tujuan ke P. Pramuka mengangkut 4 orang.


Kapal-kapal lainnya yang beroperasi hari itu adalah  KM. Dewandra  dengan tujuan P. Sabira membawa penumpang 19 orang. KM Chabing Nusantara tujuan Pulau Pramuka membawa penumpang sebanyak 16 orang.  Dan KM. Samudra Biru tujuan Pulau Pramuka penumpangnya  16 orang. Jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 5 kapal dengan total  pènumpang sebanyak 55 orang.


Pada 17 Juli juga penumpang minim hanya 61 orang dan dilayani 4 kapal. 


Pada bulan Agustus  minim penumpang masih berlangsung. Pada Sabtu 7 Agustus jumlah kapal sebanyak 5 unit jumlah penumpang 96 orang. Pada hari Minggu 8 Agustus jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 3 unit sedangkan penumpangnya sebanyak 36 orang. 


Pada Sabtu 14 Agustus, jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 6 kapal dengan jumlah penumpang sebanyak 108 orang. Sedangkan pada hari Minggu tanggal 15 Agustus jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 4 kapal dengan jumlah penumpang 45 orang.


Pada Sabtu tanggal  21 Agustus kapal yg beroperasi sebanyak 6 kapal dengan penumpan naik sebanyak 80 orang.  Pada hari Minggu 22 Agustus jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 5 kapal dan penumpangnya sebanyak 85 orang.


Operator kapal tradisonal  Dolphin, Micky menyatakan, jumlah penumpang bukan menurun melainkan tidak ada wisatawan. Penumpang yang dilayaninya sebagian besar adalah penduduk Kepulauan Seribu atau pegawai maupun pekerja yang di dinas di Kepulauan Seribu.


" Kepada siapa kami mengeluhkan situasi ini. Jadi kami bertahan semampunya baik untuk biaya operasi maupun untuk awak kapal," katanya.



Lebih jauh dikatakan, operator kapal bukan tidak mau mengoperasikan kapal , namun penumpang tidak ada.  Hal itu bisa dilihat adanya sejumlah kapal yang sandar di Kali Adem, tetapi penumpangnya tidak ada sama sekali alias nol.


" Untuk itu kami berharap Pemda DKI Jakarta maupun pemerintah pusat memperhatikan keadaan kapal tradisional di Kepulauan Seribu saat ini," kata Mickey.


Penurunan jumlah penumpang mulai berlangsung sejak masa pandemik awal tahun 2020, yang biasanya 15 kapal beroperasi setap Sabtu dan Minggu  saat pandemik mulai berkurang 10 - 11 kapal.  


Jumlah penumpang semakin menurun saat terjadi wabah yang meningkat pada Juli tahun ini. Jumlah kapal rata -rata 5 kapal yang beroperasi pada Sabtu - Minggu.


Plt Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas ( KSOP) Kelas IV Muara Angke, Ichwan Darwanto SE, menyatakan layanan jumlah layanan kapal ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu dari Kali Adem memang turun, namun kapal- kapal tetap beroperasi setiap hari untuk melayani masyarakat pulau-pulau  menjalani kegiatannya.


" Dari Dinas Perhubungan mengoperasikan kapal sehingga masyarat pelau setiap harinya juga dapat dilayani, " kata Ichwan.


Atas mulai meningkatnya jumlah penumpang pada pekan ini, Ichwan membenarkan terjadinya kenaikan jumlah penumpang. Namun demikian yang dilayaninya masih banyak masyarakat pulau dan pegawai atau petugas yang dinas di pulau.


" Wisatawan sudah mulai terlihat, namun masih banyak yang berasal dari masyarakat pulau dan yang dinas di Kepulauan Seribu,' katanya.


Ichwan juga membenarkan terjadinya penurunan sejak Juli sampai awal September ini. Hal itu terjadi karena keadaan pandemik di DKI Jakarta meni gkat, sehingga masyarakat membatasi berwisata. Dan karena Kepulauan Seribu adalah kawasan wisata, maka atas adanya penutupan untuk wisata pada sejumlah pulau wisata juga ditutup.



(Abu Bakar)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here