Jakarta ( wartalogistik.com)
Kegiatan mengorder untuk mempekerjakan TKBM ( Tenaga Kerja
Bongkar Muat ) di Pelabuhan Tanjung Priok mulai berubah dari manual
ke sistem on line. Hal itu terjadi setelah pihak Kantor Otoritas
Pelabuhan ( OP ) Tanjung Priok dan IPC Cabang Pelabuhan Tanjung Priok
meresmikan pengoperasian Sistem Monitoring (Simon) TKBM.
Kegiatan launching Simon TKBM dilakukan
bersama oleh Kepala Kantor OP Tanjung Priok, Capt. Mugen Sartoto, General
Manajer Pelabuhan Tanjung Priok, Guna Mulyana, dan Ketua Koperasi Karya
Sejahtera TKBM Pelabuhan Tanjung Priok, Diding, di Museum Maritim Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jum'at (11/12).
Dalam sambutannya secara
virtual Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo
menyatakan kegiatan ini kami tunggu-tunggu. Dengan Simon di dalam Pelabuhan
Tanjung Priok akan semakin jelas pihak TKBM yang bekerja di dalam
pelabuhan, karena sudah terdata ditandai dengan kepemiliki id card (identitas
card/kartu identitas).
"Jadi yang masuk ke dalam pelabuhan
harus yang punya id card, sehingga bisa tertib, karena yang kerja sudah
ada dalam Simon," ungkap Dirjen Hubla didampingi Sekretaris Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut, Andi Hartono melalui dalam sambutan jarak jauhnya.
Selain itu juga, Agus Purnomo menyatakan,
Simon Ini sangat baik untuk TKBM, PBM, perusahaan pelayaran dan
pemilik barang.
"Saya berharap pihak
terkait bisa memanfaatkan sistem ini sebaik-baik dan bisa dikembangkan baik
TKBM, PBM dan pengguna jasa lainnya," ungkap Agus Purnomo.
Diakuinya, dengan sistem Simon kegiatan
bongkar muat barang dan TKBM yang bekerja semakin jelas. Kejelasan itu akan
terlihat pada jumlah TKBM yang bekerja pada suatu kegiatan bongkar muat.
Misalnya dalam satu grup jumlahnya yang sudah ditetapkan, tidak bisa
dikurangi lagi .
“Untuk itu dalam beberapa bulan ke depan
Simon ini harus dievaluasi. Kaji mana hambatannya, apa keluhanya dan
segera atasi. Setelah itu kembangkan agar lebih maksimal,”
tandasnya.
“Selain itu juga sistem ini bisa menjadi
contoh di pelabuhan lainnya” tambah Agus Purnomo.
Dalam simon ini kegiatan yang secara on
line berlangsung dimulai dengan membuat aplikasi Simon TKBM dan
melakukan registrasi. Setelah itu, siap untuk melakukan aktifitas.
Misalnya PBM mengajukan permohonan untuk pemesan TKBM yang akan
dipekerjakan atas kegiatan bongkar muat. Penyedia TKBM menerima pesanan
tersebut menindaklanjuti dengan SPK (Surat Perintah Kerja) dan
menyerah kan pada PBM dan penanggung jawab TKBM yang ditunjuk. Selanjutnya
pihak TKBM berdasarkan SPK itu bisa melakukan kegiatan bongkar muat atas
permintaan pihak PBM.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung
Priok, Capt. Mugen Sartoto MSc mengakui sistem ini menciptakan usaha
berkeadilan, efisiensi dan membangun tingkat keamanan berusaha di
Pelabuhan Tanjung Priok Priok.
“Jadi semua kegiatan yang berlangsung
dalam suatu kegiatan bongkar muat akan jelas. Mulai dari siapa yang bekerja,
jumlah pekerja, kegiatan yang berlangsung, dan tanggung jawab atas pekerjaan,”
jelas Capt. Mugen.
Untuk tahap awal Capt. Mugen berharap sistem bisa berjalan dengan baik, mendata secara pasti atas aktifitas pekerja bongkar muat, sehingga kegiatan bongkar muat menjadi lebih efisien dan akurat.
Secara rinci Capt. Mugen juga menjelaskan bahwa Simon dioperasikan dengan tujuan untuk melakukan pengawasan kegiatan tenaga kerja bongkar muat yang bekerja di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok dengan memanfaatkan teknologi informasi, memuat database TKBM yang tersentralisasi sehingga mampu memonitor keluar masuk TKBM ke lini 1, dan juga memudahkan pengguna jasa dalam hal ini Perusahaan Bongkar Muat untuk mengunakan TKBM.
Manfaat dengan adanya Sistem Monitoring TKBM ini mampu meningkatkan
kelancaran arus barang, meningkatkan keamanan dalam pelaksanaan kegiatan
bongkar muat, meningkatkan performansi validasi tenaga kerja, serta sebagai
media pembayaran yang valid terhadap kegiatan yang dilakukan oleh TKBM.”,
papar Ka OP.
“Launching sistem
ini sebagai bukti komitmen bersama Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan
bersama dalam mewujudkan penyelengaraan dan pelayanan Pemerintah yang baik,
dengan prinsip good governance bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN). Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang telah bersinergi dalam
kegiatan launching sistem monitoring ini”, tutup Capt Mugen.
Sementara itu Guna Mulyana menyatakan, dengan diadakan sistem ini sangat mendukung pelaksanaan kegiatan bongkar muat. Diharapkan data dasar bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok semakin akurat. Kerja kerja bongkar muat lebih tercatat, kegiatan lebih baik lagi dan keamanan bongkar muat lebih meningkat.
"Dengan begitu kegiatan bongkar muat
semakin cepat, akurat, jelas dan lebih efisien, sehingga meningkatkan
produktifitas bongkar muat kedepannya," ungkap Guna Mulyana.
Ketua DPW APBMI (Asosiasi Perusahaan
Bongkar Muat Indonesia) Jakarta, Juswandi Kristianto menyambut positip
adanya peresmian pengoperasian sistem Simon karena sangat mendukung kerja PBM
dalam melayani kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjugn Priok. Untuk itu pada
saat sistem ini dibangun, maka anggota PBM yang melakukan kegiatan di pelabuhan
Tanjung Priok akan menggunakan sistem ini.
"Simon akan menjadikan kegiatan
layanan mulai dari pemesanan TKBM sampai kegiatan kerja akan semakin jelas,
sehingga kami yakni akan membuat kegiatan bongkar muat menjadi
efisien," jelas Juswandi.
(Abu Bakar)
Sy sangat mengapresiasi dengan adax aplikasi simon ini semoga dapat diterapkan juga diwilayah papua khususx dipelabuhan biak,karna kami juga terus terang selama ini sangat prihatin dengan kinerjax TKBM yg begitu arogan dan tdk bisa diajak kerja sama dalam hal mekanisme jalanya kegiatan B/M PK kadang seakan2 kita sebagai PBM ini kaya mengemis sama mereka padahal kalo kita lihat dari segi tarif mereka sdh luar biasa /BOX full 20" 1079000,yang 40"full dikali 2 sementara kerjax tdk sesuai SKB yg dituangkan dalam buku OPP/OPT
BalasHapus