Jakarta ( wartalogistik.com ) - Kantor KSOP ( Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ) Marunda kelihatannya akan mampu meraih target pendapatan negara bukan pajak ( PNBP), namun tetap menciptakan iklim usaha kondisif. Hal itu terlihat dari capaian yang berhasil diraih sampai Senin ( 6/9) sebesar Rp 16,3 miliar atau 79,96 persen dari target sebesar Rp 20, 18 miliar.
Atas capaian itu Kepala KSOP Marunda menyatakan, capaian hasil penerimaan PNBP itu, merupakan upaya kerja keras semua pegawai kantor dalam menjalankan tugasnya masing-masing, semoga tidak ada kendala sehingga mencapai target.
" Atas pelayanan yang berlangsung secara prima, didukung kegiatan usaha yang kondsif, diharap bisa menarik pengguna jasa yang mempunyai muatan dan pemilik kapal yang membawa muatan semakin banyak yang masuk melalui pelabuhan yang ada di kawasan Marunda," jelas Capt. Isa Amsyari M. M Tr. M. Mar, di Jakarta, Senen ( 6/9).
Di kawasan Marunda terdapat pelabuhan, yakni Pelabuhan KCN ( Karya Citra Nusantara), Pelabuhan Tegar Indonesia atau Marunda Terminal Center) dan terminal Kali Belencong milik KBN. Di Marunda terdapat juga dua kawasan industri, yakni PT KBN ( Kawasan Berikat Nusantar) dan Marunda Center (PT Tegar Primajaya).
Selanjutnya Capt. Isa Amsyari menyatakan, pihaknya selalu mengarahkan agar petugas pelayanan KSOP Marunda yang bertugas untuk melayani dokumen permohonan pelayanan harus sigap untuk cepat melayaninya. Setiap dokumen yang masuk jika sudah memenuhi persyaratan harus segera diurus agar cepat selesai dan diserahkan kepada pihak pemohon.
"Petugas pengawas keselamatan dan keamanan pelayaran yang melakukan pemeriksaan kapal pun melakukan pemeriksaan sesuai ketentuan yang berlaku agar kapal yang sudah memenuhi syarat segara dilaporkan clear, sehingga pengurusan dokumen selanjutnya bisa segera dilanjutkan ke tahap berikutnya dan kapal segera berangkat," jelas Capt. Isa Amsyari.
Selain dari sisi pelayanan keselamatan dan keamanan pelayaran, Capt Isa Amsyari juga banyak melakukan dialog dengan senumlah pihak, baik pengelol pelabuhan, pengelola kawasan industri, pemerintah daerah maupun pemilik barang.
" Tujuannya agar mereka semua mendukung kegiatan di pelabuhan. Jika semakin banyak ship owner dan shipping yang masuk ke pelabuhan, maka PNBP yang masuk melalui KSOP Marunda buat negara akan meningkat," tandasnya.
Pelabuhan di kawasan Marunda sebagian besar melayani muatan curah kering dan cair. Namun ada juga layanan pengiriman kendaraan dan barang konstruksi. Untuk kapal rata-rata setiap bulannya melayani sekitar 200 call. Jumlah itu dianggapnya masih terbilang cukup stabil mengingat situasi lingkungan yang masih pandemi.
" Pada awal pandemik tahun lalu rata- rata kunjungan kapal sempet turun, tapi kini mulai kembali membaik," katanya.
Menyinggung kordinasi dengan daerah, menurut Capt. Isa Amsyari terkait dengan keberadaan kawasan Marunda yang mencapai Muara Gembong, Kabupten Bekasi, Jawa Barat. Pada kawasan yang masih menjadi wilayah kerjanya tentunya perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah terkait dengan mempersiapkan tata rauang daerah.
" Kami menginformasilan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dimana kawasan pantainya terdapat rencana pembangunan pelabuhan. Dengan melakukan kordinasi dengan pihak pemerintah daerah, baik kabupaten dan propinsi maka tercipta keterpaduan pembangunan wilayah kota dan pelabuhan," paparnya.
" Kami juga melakukan kordinasi dengan Pemkot Jakarta Utara, sehingga pihak Pemkot Jakarta Utara mengetahui perkembangan kegiatan pelabuhan maupun kawasan industrinya. Dengan begitu dampak kegiatan dari dari pelabuhan dan kawasan industri seperti kepadatan angkutan darat bisa dikordinasikan untuk diatasi bersama," tambah Capt.IsaAmsyari.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar