Usaha Tumbuh Positip, AP II Siap Implementasikan Advance Technology Innovation Tahun Depan - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Usaha Tumbuh Positip, AP II Siap  Implementasikan Advance Technology Innovation Tahun Depan

Usaha Tumbuh Positip, AP II Siap Implementasikan Advance Technology Innovation Tahun Depan

Share This

Jakarta (wartalogistik.com) –  PT Angkasa Pura II diperkirakan meraup pendapatan mencapai Rp9,53 triliun atau naik 1% dibandingkan dengan Januari – Desember 2018 sebesar Rp9,48 triliun. 

Capai perusahaan negara  pengelola bandara itu sangat positip di tengah tantangan berat di pasar penerbangan nasional, baik dari  sisi bisnis maupun operasional. Hal itu bisa terlihat dari jumlah penumpang pesawat di pasar nasional karena harga tiket pesawat pada 2019 dinilai lebih mahal dibandingkan dengan 2018. Total di pasar nasional, penurunan jumlah penumpang tahun ini diprediksi mencapai 18-20% dibandingkan dengan tahun lalu. 

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan berhasil menjaga pendapatan tetap tumbuh melalui sejumlah strategi, antara lain memperluas portofolio bisnis, melakukan efisiensi, serta meningkatkan traffic di rute internasional.

“Melalui strategi itu, PT Angkasa Pura II kini tidak lagi bergantung hanya satu-satunya dari pendapatan passenger service charge [PSC], sehingga pendapatan perseroan tetap dapat tumbuh kendati jumlah penumpang pesawat turun,” ujar Muhammad Awaluddin. 

PSC sendiri adalah bisnis aeronautika dari PT Angkasa Pura II, yang berasal dari kontribusi penumpang pesawat atas jasa dan fasilitas yang ada di bandara.

“Jika kami tidak memperluas portofolio bisnis maka mungkin saja pendapatan turun seiring dengan turunnya jumlah penumpang pesawat di pasar domestik. Namun, kami berhasil tetap mempertahankan pertumbuhan pendapatan,” ungkap Muhammad Awaluddin. 

Strategi memperluas portofolio bisnis yang dijalankan pada 2019 di antaranya memperbesar kepemilikan saham di PT Gapura Angkasa menjadi 46,62% sehingga PT Angkasa Pura II kini menjadi pemegang saham pengendali. 

Muhammad Awaluddin mengatakan PT Gapura Angkasa memiliki prospek bisnis yang sangat cerah dengan jaringan operasional di lebih dari 50 bandara di Indonesia. Bisnis utama dari PT Gapura Angkasa sendiri adalah jasa ground handling di samping juga memiliki bisnis kargo dan asistensi penumpang pesawat di bandara. 

Di samping itu, Bisnis Digital yang dijalankan PT Angkasa Pura II sejak 2018 telah tumbuh signifikan pada tahun ini. Bisnis Digital perseroan terbagi dalam tiga bagian yakni Airport E-Commerce, Airport E-Payment, dan Airport E-Advertising.  

PT Angkasa Pura II juga menggenjot kinerja anak usaha yakni PT Angkasa Pura Propertindo (APP), PT Angkasa Pura Solusi (APS) dan PT Angkasa Pura Kargo (APK).

“Guna meningkatkan pendapatan perseroan, kami juga berupaya untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis komersial di setiap bandara. Seperti misalnya area komersial di terminal penumpang pesawat.” ungkap Awaluddin.

“Secara umum, kami berupaya meningkatkan pendapatan bisnis nonaeronautika pada tahun ini dan memang berhasil. Pada 2019 diperkirakan pendapatan dari bisnis nonaeronautika PT Angkasa Pura II naik hingga 10% dibandingkan dengan 2018 atau dari Rp3,47 triliun menjadi Rp3,86 triliun,” tambah  Muhammad Awaluddin. 

Target tahun depan 

Seiring dengan tren positif yang mampu dijaga, pada tahun depan PT Angkasa Pura II menargetkan pendapatan usaha bisa mencapai Rp12,7 triliun. Kondisi ini optimis  dicapai dengan melakukan pengembangan usaha secara anorganik. 

Sepanjang 2019 PT Angkasa Pura II berhasil mencapai sejumlah target yang dicanangkan pemerintah dari sisi pembangunan infrastruktur kebandaraudaraan. 

Infrastruktur baru yang sudah dioperasikan pada tahun ini dan berdampak luas pada sektor kebandarudaraan nasional adalah East Connection Taxiway (ECT) dan Runway 3 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, dan berbagai pengembangan yang ada di sana akan turut mendorong tumbuhnya sektor kebandarudaraan nasional. Selain itu, Soekarno-Hatta juga akan semakin optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Indonesia,” ujar Muhammad Awaluddin. 

Melalui ECT dan Runway 3 membuat Soekarno-Hatta secara bertahap akan mampu melayani 114 penerbangan per jam. 

Adapun pada tahun ini PT Angkasa Pura II juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional bandara melalui implementasi digital. Lebih dari itu, seluruh bandara PT Angkasa Pura II kini juga telah dilengkapi dengan fasilitas layanan digital bagi penumpang pesawat. 

PT Angkasa Pura II juga telah memperbaharui aplikasi Indonesia Airports guna lebih meningkatkan user experience menjadi lebih baik dan mudah. (Abu Bakar)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here