Kapal Ikan Sebulan di Laut Tidak Ada Kabar, Keluarga Awak Kapal Lapor ke Natalius Pigai - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Kapal Ikan Sebulan di Laut Tidak Ada Kabar, Keluarga Awak Kapal Lapor ke Natalius Pigai

Kapal Ikan Sebulan di Laut Tidak Ada Kabar, Keluarga Awak Kapal Lapor ke Natalius Pigai

Share This


Jakarta ( wartalogistik.com ) - Keluaga awak kapal KM Bali Permai sedang mencari informasi bagaimana nasib anggota keluarganya setelah kapal ikan itu selama sebulan ketika mencari ikan di perairan Samudera Hindia tidak ada kabarnya.


Dari parawak kapal petistiwanya berawal ketika kapal mengalami lost contact dari sistem monitor (VMS) tanggal 30 Juli 2021 di lokasi operasi penangkapan Ikan Samudera Hindia dengan Radial 210 dan jarak 1.471 Nm dari Kansar Denpasar.


KM Bali Permai Bersama 18 ABK tersebut sampai saat ini masih belum ditemukan. 


Namun demikian baik pihak perusaaan dan otoritas berwenang  belum menyampaikan peristiwa besar tersebut kepada masyarakat luas.. Bahkan pihak keluarga korban juga belum pernah dihubungi, sampai surat dari pihak perusahan baru tiba tanggal 4 September 2021.

  

Keluarga korban kemudian mendatangi Natalius Pigai, aktivis kemanusiaan. Dalam siara persnya Natalius Pigai menyebutkan ada dua kemungkinan yang terjadi pada kapal:


1). Kapal Tenggelam. 2).  Kapal Terombang-ambing di Samudera Hindia. Apabila kemungkinan ke 2 maka dapat diduga ABK masih bisa hidup karena persediaan makanan yang dibawah untuk kebutuhan 3 bulan terhitung sejak 12 Juli 2021 sampai 12 Nopember 2021.


Jika upaya pencarian dilakukan secara masif dan diumumkan ke publik maka berpotensi bisa diselamatkan. 


Pemerintah dan pihak perusahan terkesan mendiamkan peristiwa ini. Berbeda dengan peristiwa serupa selama ini, dimana Basarnas dan Pemerintah mengumumkan ke publik dan mobilisasi secara masal bagi upaya pencarian. 


Pihak keluarga korban belum pernah dihubungi. Surat dari pihak Perusahan baru tiba tanggal 4 September 2021 satu bulan setelah Kapal dinyatakan lost contact. 


"Sebagai pembela kemanusiaan, Kami minta penjelasan terbuka ke rakyat Indonesia, mengapa Pemerintah dan Perusahan terkesan menyembunyikan peristiwa besar yang menimba 18 Warga Negara Indoneia dan Kapalnya," sebut Natalius Pigai dalam siaran persnya.


Atas peristiwa itu, Natalius Pigai minta penjelasan secara terbuka antara lain mengapa pihak perusahaan, otoritas pemerintah yang berwenang atas pengoperasian kapal ikan, maupun pihak pertolongan dan penyelamatan di laut tidak terbuka menginformasikan kejadian yang menimpa KM Bali Permai.

( Abu Bakar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here