Jakarta (wartalogistik.com) – PT. Pelabuhan Indonesia II (Indonesia Port Corporation /IPC) Cabang Sunda Kelapa akan meningkatkan layanan bagi truk yang akan mengangkut muatan di dalam kawasan pelabuhan. Bentuk layanan itu berupa pengadaan buffer area (lahan penyangga) seluas 6.000 m2 guna parkir truk sebelum mengangkut muatan.
“Rencana pembangunan buffer area masih dalam tahap DED (detail engineering design) dan masih asa tahapan berikutnya, namun lahannya sudah siap,” kata DGM Komersial, Operasional dan Teknik IPC Sunda Kelapa, Hery Irwana di Jakarta, Senin (6/9).
Buffer area khusus truk dibutuhkan sebagai upaya menertibkan truk. Selama ini truk sebelum mendapat giliran mengangkut muatan, atau menuggu kapal siap melakukan kegiatan bongkar muat biasanya parkir di ruas jalan dalam pelabuhan menuju dermaga atau berdekatan dengan dermaga, sehingga mengundang kesemrawutan.
“Kedepan diharapkan tidak ada lagi kendaraan truk parkir sembarangan, yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatan di area pelabuhan Sunda Kelapa, karena sudah disediakan lahan parkir khus truk,” terang Hery Irwana.
Selain menertibkan kendaraan truk, keberadaan buffer area juga didasari oleh throughput. Tercatat data trafik operasional IPC Sunda Kelapa pada semester I tahun 2021, arus kapal sebesar 1,194,431 GT, non petikemas 1,172,095 Ton, dan petikemas 42,300 TEUs.
“Potensi kenaikan trafik arus barang di pelabuhan Sunda Kelapa harus didukung dengan fasilitas buffer area khusus truk, agar tertib serta dapat memperlancar kegiatan bongkar muat barang,” pungkasnya.
( Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar