Banyuwangi (wartalogistik.com) - Salah satu Perguruan Tinggi Kementerian Perhubungan, Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi melakukan soft launching pesawat amphibious atau seaplane dengan functional flight test land to land pada hari ini (7/10) di Bandara Internasional Banyuwangi.
Fasilitas seaplane ini merupakan salah satu upaya Kementerian Perhubungan dalam menyiapkan SDM untuk mendukung program Presiden RI Joko Widodo dalam mendukung sektor pariwisata dan logistik.
Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Dr. Capt. A. Arif Priadi, M. Sc mengatakan sebagaimana arahan Menteri Perhubungan bahwa Kemenhub akan menyiapkan seaplane guna mendukung sektor pariwisata. Oleh karena itu, sangat penting menyiapkan SDM yang andal dan berkompeten untuk mendukung program pemerintah tersebut.
“Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, di mana mayoritas wilayahnya adalah lautan. Oleh karena itu seaplane dapat menjadi solusi untuk Indonesia dalam membuka akses konektivitas atau aksesibilitas ke pulau-pulau terkecil di Indonesia”, ungkapnya.
Untuk itu, sambung Sekretaris BPSDMP, tidak hanya diperlukan infrastruktur dan fasilitasnya saja, tetapi juga kesiapan SDM untuk mengoperasikannya.
“BPSDMP telah merencanakan melalui Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara akan membuka diklat untuk pilot Seaplane di API Banyuwangi. Hal ini dikarenakan infrastruktur API Banyuwangi dinilai cukup baik untuk pelaksanaan diklat seaplane, yaitu lokasi yang potensial dan pertumbuhan sektor pariwisata di Banyuwangi yang cukup pesat”, jelasnya.
Selanjutnya, para lulusan pilot seaplane nantinya dapat mengisi kebutuhan dunia kerja termasuk di sektor pariwisata yang ada di Indonesia. Selain itu, mereka juga bisa bekerja di sektor pertambangan, termasuk pengeboran migas lepas pantai yang ada di Tanah Air.
“Saat ini API Banyuwangi telah memiliki seaplane yang menggunakan pesawat Cessna 172 SP dengan dimodifikasi floating kit untuk pelatihan”, ungkap Sekretaris BPSDMP.
Ia menjelaskan bahwa API Banyuwangi menggunakan Cessna 172 SP yang berkualifikasi high wing sehingga dapat dipasang dengan floating kit untuk menjadi seaplane dan telah memiliki STC Approval.
Dengan adanya fasilitas seaplane, API Banyuwangi selanjutnya akan mengajukan prodi tambahan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di samping itu, bukan hanya memiliki sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil Indonesia, diwacanakan pula untuk bersertifikasi EASA (European Aviation Safety Agency).
Direktur API Banyuwangi, Capt. Hariri menyampaikan bahwa API Banyuwangi merupakan sekolah pilot pertama di Indonesia yang akan mendidik Pilot pesawat yang mendarat di perairan. Program ini untuk melatih pilot-pilot dengan kualifikasi Seaplane Class Rating yang bisa mendaratkan pesawat di perairan.
“Peluang seaplane di Indonesia cukup besar khususnya di daerah pariwisata dan daerah operasi pertambangan di berbagai daerah di Tanah Air, sehingga kebutuhan pilot seaplane ini cukup tinggi. Namun dikarenakan belum adanya sekolah penerbang yang memfasilitasi kebutuhan ini, akhirnya API Banyuwangi berinisiasi untuk memenuhi kebutuhan pilot seaplane”, ungkapnya.
Dengan begitu, Capt. Hariri melanjutkan diharapkan para lulusan pilot kampus Kemenhub bisa mengisi formasi tersebut. Dan pilot yang belum terserap kerja, bisa menambah kompetensi seaplane ini untuk nantinya bisa masuk kerja bahkan ke sektor pariwisata, pertambangan dan lainnya.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar