Pelni Apresiasi Tim Pengamannya Amankan Kurir Narkoba Tiba di Terminal Kapal Laut Pelabuhan Tanjung Priok, Pengamanan di Terminal Oleh Operator Pelabuhan Dipertanyakan - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Pelni Apresiasi Tim Pengamannya Amankan Kurir Narkoba Tiba di Terminal Kapal Laut Pelabuhan Tanjung Priok,  Pengamanan di Terminal Oleh Operator Pelabuhan Dipertanyakan

Pelni Apresiasi Tim Pengamannya Amankan Kurir Narkoba Tiba di Terminal Kapal Laut Pelabuhan Tanjung Priok, Pengamanan di Terminal Oleh Operator Pelabuhan Dipertanyakan

Share This


Jakarta (wartalogistik) – Peran sebagai operator kapal penumpang, PT Pelni, terbilang prima dalam menjaga keamanan lingkungan kapal dari tindak pelanggaran.  Hal itu ditunjukan atas keberhasilan TIm Keamanan yang anggota TNI AL  karena berhasil menggagalkan dan mengamankan kurir narkotika jenis sabu keluar dari Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok pada Senin (13/10) lalu.


Tim Keamanan dari Pelni itu berhasil memantau pergerakan empat orang pelaku yang naik dari Pelabuhan Pontianak dan turun di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.  Setelah pelaku kejahatan itu  ditangkap, selanjutnya diserahkan ke Polres Tanjung Priok pada hari yang sama. 


Sekretaris Perusahaan Pelni, Evan Eryanto menyebut, anggotal TNI AL yang berhasil mengidentifikasi kurir sabu tersebut merupakan prajurit yang ditugaskan di Pelni sebagai tenaga pengamanan tambahan atau bantuan di Terminal Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok. 


Total empat prajurit TNI AL yang ditugaskan sebagai personel pengamanan di empat cabang PELNI yaitu Jakarta, Surabaya, Makassar dan Ambon. 


"Keberadaan mereka secara legal diperkuat oleh kerja sama antara Pelni dan TNI AL yang sudah terjalin selama tiga tahun terakhir," terang Evan.


Penangkapan empat kurir narkoba bermula saat petugas TNI AL dibawah Pelni itu mencurigai gerak-gerik salah satu penumpang yang baru saja turun dari KM Kelimutu sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika dilakukan pemeriksaan fisik, didapati empat kantong yang disembunyikan dibalik korset yang digunakan di badan pelaku. 


"Dari pengakuan pelaku saat itu juga, petugas Pelni mengamankan tiga pelaku lainnya yang sudah berada di dalam mobil yang akan membawa mereka pergi," tambah Evan. 


Dari keempat pelaku tersebut, petugas menyita total 16 kantong berisi narkotika jenis sabu dengan berat 10,344 kilogram senilai Rp 10 Miliar.


Meski berhasil menggagalkan upaya para pelaku keluar dari pelabuhan, Evan menyesalkan barang haram tersebut berhasil berlayar menggunakan kapal Pelni.


 "Kami mengharapkan perhatian serius dari pemangku kepentingan untuk menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai agar kejadian serupa tidak terulang karena kejadian ini menunjukan masih lemahnya pengawasan keamanan terhadap barang bawaan penumpang," tambah Evan. 


Peran Pengamanan di Terminal


Kepala Cabang Pelni Jakarta, Dicky Dermawandi, keempat pelaku diketahui naik kapal Pelnindari Pontianak. Keempatnya ditangkap setelah turun dari kapal.


" Berkat kesigapan dan pengalaman personel dari TNI AL dalam mengenali gelagat yang mencurigakan, kami berhasil mengamankan keempatnya," ujar Dicky. 



Atas peristiwa yang terjadi itu, pihak Pelni semakin meningkatkan peran aparat keamanannya, baik dari Satuan Pengaman (Satpam/Security) maupun dari bantuan TNI AL. Hal itu dilakukan mengingat, jangan sampai kejadian serupa terulang kembali.


" Kami berupaya mendukung kegiatan pengamanan di terminal penumpang, agar para penumpang yang naik ke kapal benar-benar sesuai yang akan naik kapal, sebagaimana nama tiketnya, dan barang bawaannya sesuai ketentuan yang berlaku dari sisi berat dan ukurannya," kata Dicky.


Namun dari sisi jenis barang yang dibawa, kata Dicky pihak operator kapal tidak mengetahuinya, karena bukan kewenangannya. Melainkan pihak pemilik barang itu sendiri.


Sebagaimana diketahui PT Pelni selama ini perannya sebagai perusahaan yang mengoperasikan kapal penumpang dan barang. Keberadaan penumpang selama masih di terminal di seluruh pelabuhan di Indonesia, sebagaian besar dibawah pengelola  BUMN Pelindo maupun yang dikelola Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.


Atas keberadaannya sebagai pengguna jasa di pelabuhan, tentunya Pelni menaruh harapan besar pada Tim Pengamanan di terminal berjalan secara prima. Tujuannya agar calon penumpang yang akan naik kapal bisa terdeteksi dengan baik, sehingga meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi di kapal.


Dari 74 pelabuhan yang disandari oleh 25 kapal penumpang PELNI, 36 diantaranya dikelola oleh Pelindo dan 36 lainnya dikelola oleh KSOP/KUPP dibawah naungan Kementerian Perhubungan RI. 



Dari 72 pelabuhan tersebut, hanya 26 pelabuhan yang dilengkapi dengan sarana mesin X-Ray.


.



(Abu Bakar)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here