Jakarta
(wartalogisitk.com) – PT Pelayaran Nasional Indonesia( Pelni) terus melakukan inovasi untuk meningkatkan
transparansi dalam bisnis dengan memperkenalkan Sistem Informasi Pengadaan &
Rantai Pasok Pelni (Siparsel). Ini merupakan sistem aplikasi
Oracle EBS SCM, bagian dari transformasi bisnis perusahaan yang memasuki tahap implementasi.
Kepala Kesekretariatan
Perusahaan PT Pelni, Ridwan Mandaliko, mengatakan pengadaan barang dan
jasa merupakan bagian penting di Pelni, karena itu manajemen melakukan
perubahan pelayanan secara drastis.
“Sistem informasinya dibuat online dan tidak
perlu tatap muka untuk sekedar meminta informasi pengadaan barang dan jasa.
Sangat praktis bagi mitra kerja dan juga untuk PelniI,” terangnya.
Saat ini, implementasi
aplikasi Oracle untuk menunjang di beberapa bidang bisnis perusahaan seperti,
keuangan, pengadaan, dan inventori. Sebelum Siparsel, PELNI sudah
mengimplementasikan aplikasi Oracle EBS Finance secara best practice.
Selain itu, melalui
pengembangan TI yang berkelanjutan, PELNI juga telah memiliki aplikasi mobile
untuk pemesanan tiket penumpang dan pemesanan angkutan barang.
“Dengan dukungan TI, Pelni terus meningkatkan pelayanan, proses pembelian
tiket, pesan ruang muat di kapal dan pengiriman barang cukup dengan ponsel, ini
sangat praktis, masyarakat bisa download aplikasinya di Google Play,” kata
mantan Kepala Cabang Pelni Bitung.
Dibandingkan dengan sistem
informasi sebelumnya, Siparsel memiliki beberapa keunggulan di antaranya yaitu,
informasi yang disampaikan menjadi lebih akurat sehingga penyedia barang dan jasa
lebih mudah mendapatkan informasi dan data-data spesifikasi barang atau jasa
yang dibutuhkan Pelni.
“Hal itu sangat membantu para
mitra menyediakan barang dan jasa lebih cepat dengan spesifikasi yang
dibutuhkan,” katanya.
Siparsel juga memuat laporan yang tersandarisasi,
kode barang lebih teratur dan seragam, kemudahan proses persetujuan, persediaan
barang lebih terkendali, budget lebih terkontrol, proses pengadaan lebih
terukur, first expired first out untuk pemakaian barang, serta integrasi proses
pengelolaan inventori di kapal dengan kantor pusat.
“Integrasi antara kapal dan kantor pusat
dimungkinan karena di kapal-kapal Pelni sudah tersedia jaringan internet dan
telekomunikasi.” Demikian Ridwan menjelaskan. (Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar