Asumsi itu memunculkan
pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), Kementerian Perhubungan, melaksanakan berbagai upaya menumbuhkan kesadaran keselamatan berlayar. Diantaranya melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa penyelenggaraan pendidikan untuk para awak kapal berukuran kecil (
dibawah 7 GT) untuk mendapatkan sertifikat keahlian (kompetensi) seperti SKK 30
Mil dan SKK 60 Mil serta BST KLM.
Selain
itu juga menyelenggarakan Bimbingan Teknis Keselamatan Pelayaran buat regulator
yang berada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) di berbagai daerah, dengan
melibatkan stakeholder dan mitra instansi pemerintah lainnya.
“Ini semua kami lakukan agar tumbuhnya kesadaran
bersama pada keselamatan pelayaran,” ungkap Direktur Perkapalan dan Kepelautan,
Ditjen Hubla, Dwi Budhi Sutrisno, didampingi Kepala Subdit Kepelautan, Capt. Hendri Ginting seusai membuka Bimbingan Teknis Keselamatan
Pelayaran di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/9).
Dikatakan juga, jika
semua pihak memiliki keasadaran pada keselamatan berlayar, tentunya akan
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, dan pada akhirnya dapat membuat kecelakaan tidak terjadi, kecelakaan semakin minim dan
jika terjadi kecelakaan maka penumpang kapal dan awak kapal bisa selamat.
Bimbingan Teknis Keselamatan
Berlayar yang berlangsung di Tanjung Pinang , Kepulauan Riau merupakan rangkaian kegiatan Bimtek
yang sedang berlangsung di berbagai daerah selama ini. Bimtek sebelumnya
berlangsung di pelabuhan Selayar (Sulawsi Selatan), Kali Adem (Jakarta Utara), Pelabuhan
Kalimas (Surabaya), Sumenep (Madura), Danau Toba (Sumatera Utara), Pelabuhan Pelabuhan Gresik, Pelabuhan Tarakan,
Pelabuhan Tulehu (Ambon), dan Rencana akan berlangsung di Pelabuhan Bau-bau.
Dalam Bimtek ini para peserta mendapatkan berbagai materi terkait
penegakan hukum dan pelayanan penerbitan dokumen kapal, seperti Surat Persetujuan Berlayar (SPB), sertifikasi
keselamatan kapal, penerapan e-ticketing, mekanisme pelayanan penumpang, barang
dan kendaraan, navigasi pelayaran sampai pada materi kepelabuhanan menyangkut
kawasan yang perlu untuk steril dari yang tidak berkepentingan.
Selain itu peserta juga mendapatkan materi pengawakan kapal, pengukuran dan pendaftaraan kebangsaan kapal, pencegahan pencemaran dan manajemen keselamatan kapal, serta rancang bangun, stabilitas dan garis muat.
Lebih jauh Dwi Budhi Sutrisno menyatakan, bimbingan teknis akan berlangsung
di berbagai daerah, dengan menyertakan pihak-pihak terkait di Ditjen Hubla
maupun instansi mitra lainnya, sehingga semua pihak yang terkait
dengan pengoperasian kapal bisa tumbuh kesadaran menciptakan keselamatan
berlayar.
“Pengoperasian
kapal itu melibatkan banyak pihak. Pihak terkait itu seperti pihak operator
pelabuhan, operator angkutan laut, awak kapal dan penegak hukumnya. Jika
semuanya menjalankan tugas didasari menciptakan keselamatan berlayar, maka
hal-hal yang tidak diinginkan di laut bisa dihindari atau diminimalkan,” katanya.
Dwi
Budhi Sutrisno menambahkan, tumbuhnya kesadaran bisa
terlihat bagi operator kapal untuk menyiapkan kapalnya memenuhi persyaratan
laik laut, jumlah awak kapalnya cukup, pada kapal penumpang dan penyeberangan
setiap penumpangnya menggunakan jaket pelampung selama kapal berlayar.
“Jika
semua pihak sadar akan keselamatan pelayaran, maka petugas keselamatan
pelayaran maupun operator kapal, akan selalu mengawasi dan mengarahkan penumpang
jika ada penumpang yang tidak menggunakan jaket pelampung. Bukan mendiamkannya,”
kata Dwi Budi.
Diakuinya,
pentingnya peralatan keselamatan pelayaran, seperti pelampung terlihat ketika
kapal mengalami kecelakaan. Karena ketika penumpang yang tercebur kelaut tidak
ada lagi bantuan yang paling dekat untuk menolongnya selain jaket pelampung.
“Paling
tidak dengan menggunakan jaket pelampung penumpang yang di laut bisa bertahan dengan
mengambang di laut sampai datangnya pertolongan. Dan pada akhirnya korban jiwa terhindarkan,” ungkap Dwi Budi.
Selain membuka Bimtek Keselamatan Berlayar,
Dirkapel juga menyerahkan bantuan pada awak kapal berupa jaket pelampung yang
diterimakan oleh perwakilan pelaut. (Abu
Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar