Raih ISPS Code dan OSCP Marunda Center Terminal Kejar Sebagai Pelabuhan Terbuka Layanan Kapal Asing - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Raih ISPS Code dan OSCP Marunda Center Terminal Kejar Sebagai Pelabuhan Terbuka Layanan Kapal Asing

Raih ISPS Code dan OSCP Marunda Center Terminal Kejar Sebagai Pelabuhan Terbuka Layanan Kapal Asing

Share This

Jakarta (wartalogistik.com) – Upaya Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Pelabuhan Tegar Indonesia (PTI) yang juga disebut   Marunda Center Terminal (MCT) untuk meningkatkan pelayanan pada kapal-kapal asing dan menjadi pelabuhan multi purpose  terbuka (layanan langsung internasional)  terus berlangsung. Kali ini dilaluinya dengan berhasil meraih sertifikat ISPS Code (International Ship and Port Facility Security ) yang merupakan pengakuan internasional dalam mengelola pelabuhan dengan kegiatan pengamanannya sesuai ketentuan Internatioanl maritime Organization (IMO).

Selain itu juga PTI/ MCT memperoleh Sertifikat OSCP (Sertifikat Penanggulangan Pencemaran), sebagai pengelola pelabuhan yang menggunakan standar penanggulangan pencemaran lingkungan internasional.

Dari kedua sertifikat itu, maka MCT  memenuhi persyaratan  dalam melayani kapal-kapal ineternasional, yang menggunakan standar konvensi internasional dari IMO (International Maritime Organization). Penyerahan kedua sertifikat itu berlangsung ke manajamen MCT pada Kamis (14/3) dalam suatu kegiatan di pelabuhan MCT.

Atas peroleh dua sertifikat internasional itu,  Kepala KSOP Marunda, Iwan Sumantri menyatakan, pihak manajemen PTI sudah memenuhi persyaratan-persyaratan untuk melayani kapal-kapal dari luar negeri setelah mendapatkan dua sertifikat ISPS Code dan OSCP.

Kedua sertifikat itu, sambung Iwan Sumantri, sangat penting dalam rangka melayani kapal-kapal dari luar negeri. Karena pengusaha pelayaran di luar negeri akan  melihat terlebih dahulu pada pelabuhan yang akan disinggahinya apakah sudah sesuai dengan standar internasional, seperti standar pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan dengan standar (ISPS Code)  atau belum, apakah penanggulangan pencemaran di pelabuhan juga sudah memenuhi standar internasional atau belum.

“Jika sudah memenuhi standar internasional  sebagaimana dua sertifikat  sebagaimana yang diserahkan hari ini, tentunya  akan membuat pihak pelayaran di luar negeri bersedia masuk pelabuhan disini,” ungkap Iwan Sumantri.

Direktur Utama PTI, Ravi Menon  menyatakan dalam rangka melayani kapal-kapal,  pihaknya akan mengikuti ketentuan yang berlaku berskala internasional dan nasional. Seperti dua sertifikat yang saat ini diperolehnya, merupakan bentuk dari komitmen PTI untuk memenuhi persyaratan yang ditentapkan pemerintah Indonesia dan lembaga maritime internasional.

“Karena komitmen kami akan terus mengembangkan kegiatan pelayanan pelabuhan, maka semua persyaratan akan kami penuhi, selain itu juga kami akan terus mengembangkan fasilitas yang ada di pelabuhan yang kami kelola ini,” ungkap Ravi Menon dalam sambutannya.

Sementara itu kegiatan juga diisi dengan tanya jawab. Pada sesi tanya jawab Direktur Operasi PTI, Abdul Karim, menyatakan  terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan para pihak yang telah memberikan apresiasinya, sehingga MCT mendapat dua sertifikat international tersebut.

“Dan dengan Sertifikat ISPS Code dan OSCP kami akan terus meningkatkan pelayanan kepada segenap customer, kepada Ship Owner’s, Ship Agent’s dan segenap customer terkait lainnya. Hal ini merupakan awal perjuangan MCT untuk terus membuktikan diri sebagai Multipupose Terminal” ungkap Abdul Karim.

Abdul Karim, juga menambahkan pengembangan dilakukan juga dilakukan pada sumber daya manusia. Saat  ini PTI sebagai pengelola  MCT telah memiliki personil atau Sumber Daya Manusia yang telah memiliki Sertifikat IMO (International Maritime Orgnization). 

“Untuk Level 1 sebanyak 12 Orang, Level 2 sebanyak 4 Orang, Level 3 sebanyak 1 orang, ini artinya secara SDM kami  sudah siap go international, dalam pelayanan,” imbuh Abdul karim.

Sementara itu Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PTI, Febri Aulia, mengakui meski  PTI selama ini melayani kapal-kapal dari luar negeri, namun kapal-kapal asing yang akan masuk pelabuhan belum bisa langsung, mengingat pelabuhan PTI belum sebagai pelabuhan terbuka, yang punya kewenangan menerima kapal asing. Kegiatan kapal asing masuk PTI masih harus dikordinasikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok.

Untuk itu pihak manajemen, sambung Aulia,  akan terus berusaha untuk menjadikan PTI menjadi pelabuhan terbuka secara langsung menerima kedatangan kapal-kapal asing.

“Di pelabuhan kami,  semua instansi yang terkait dengan pelayanan kedatangan kapal asing sudah tersedia, tinggal mendapatkan penetapan dari  Ditjen Hubla, Kementerian Perhubungan sebagai pelabuhan terbuka dan yang terus  kami perjuangkan saat ini,” ungkap Febri.

Atas belum menjadi pelabuhan terbuka, Febri Aulia menyatakan masih akan terus memperjuangkannya, dalam rangka mengembangkan pelabuhan sebagai pelabuhan berskala internasional.

“Kami terus menerus melakukan pengembangan fasilitas dan siap memenuhi persyaratan sebagai pelabuhan international, karena menjadi komitmen kami menjadikan pelabuhan PTI mampu melayani kapal-kapal dari luar negeri,” katanya.

Atas keinginan manajemen PTI  sebagai pelabuhan terbuka,  Sehat Wiryanto, Kepala Bea Cukai Marunda, menyatakan misi Ditjen Bea dan Cukai dulu sebagai pengumpul devisa, kini peran itu  berkembang yakni untuk mendukung perkembangan perekonimian. PTI, saat ini masih sebagai pelabuhan interinsuler, maka jika berkembang sebagai pelabuhan internasional,  jajaran Ditjen Bea Cukai akan mendukungnya.

“Jajaran Ditjen Bea dan Cukai yang ada disini siap memberikan pelayanan pada kedatangan kapal-akapl asing,” ungkap Sehat Wiryono. (Abu Bakar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here