Penerapan
sistem layanan berbasis internet secara penuh ini resmi ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo dalam suatu acara Go
Live Inaportnet di Samarinda, Senin (16/12).
Kini
Kantor Unit Pelaksana Tennis / UPT (Kantor Kesyahbandaran Utama, Kantor
Otoritas Pelabuhan dan KSOP) yang menerapkan sistem inaportnet berjumlah 32 kantor.
Ke 15
Kantor KSOP yang baru menerapkan itu
meliputi Kantor KSOP Samarinda, KSOP Cirebon, KSOP Tanjung Balai Karimun, KSOP
Kendari, KSOP Cilacap, KSOP Bontang ,
KSOP Benoa, KSO Ternate, KSOP Jayapura,
KSOP Tanjung Pandan, KSOP Pangkal Balam, KSOP Talang Duku, KSOP Pulau
Baai, KSOP Pekanbaru
Direktur
Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo dalam sambutannya menyatakan,
agar penerapan layanan kapal dan barang secara online dapat berjalan dengan
baik maka diperlukan komitmen dan kordinasi.
"Dibutuhkan
komitmen agar stakeholder yang terlibat dapat patuh atau secara sadar mengikuti SOP dalam mengajukan
untuk mendapatkan pelayanan ," kata
Dirjen Hubla.
Sebab
jika tidak patuh, tambah Dirjen Hubla, maka pelayanan secara on line akan
kembali manual.
"Namun
kita tidak akan kembali ke sistem manual dalam pelayanan. Untuk itu kita harus
tegas menerapkannya," tegas Dirjen Hubla.
Pada
aspek kordinasi, Dirjen Hubla berpesan agar pihak KSOP harus membantu
stakeholder yang masih terkendala dalam mengoperasikan sistem on line dalam
pengajuan layanan.
"
Kita harus bantu stake holder agar dengan sistem ini kegiatan stakeholder
berjalan baik," kata Agus Purnomo.
Dirjen
Hubla juga mengatakan penerapan sistem inapornet akan dilakukan pada semua
Kantor KSOP.
Sementara
itu Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut, Ditjen Hubla , Capt. Wisnu Handoko
dalam laporannya menyatakan penerapan sistem online terkait dengan terjadi
perubahan yang sangat cepat dalam bidang teknologi industri, yang biasa dikenal
dengan sebutan Revolusi Industri 4.0, dimana
kegiatan komunikasi dan informasi menjadi semakin cepat dan tanpa batas.
"Atas
perkembangan itu, maka langkah yang diambil adalah menerapkan sistem layanan
digitalisasi atau online sebagaimana sistem inaportnet yang sekarang
diterapkan," ungkap Capt. Wisnu Handoko.
Selain
itu dikatakan, sebelum diterapkan secara penuh selama ini sudah dilakukan
berbagai kegiatan yang mengarahkan pada adanya kemampuan dari para operator untuk menerapkan sistem layanan
on line tersebut.
"Ke
depan kita akan terus dikembangkan sistem layanan ini agar semakin lebih baik
lagi," katanya.
(Abu
Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar