Disosialisasikan Kegiatan STS FSU Di Perairan NTAA di Tanjung Balai Karimun - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Disosialisasikan Kegiatan STS FSU Di Perairan NTAA di Tanjung Balai Karimun

Disosialisasikan Kegiatan STS FSU Di Perairan NTAA di Tanjung Balai Karimun

Share This
Tanjung Balai Karimun (wartalogistik.com) – Kegiatan ship to ship menjadi perhatian berbagai pihak di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Untuk itu Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan  (KSOP) Kelas I Tanjung Balai Karimun bersama dengan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Batam atau Pelindo 1 Batam melakukan kegiatan Sosialisasi Ship to Ship (STS) Floating Storage Unit (FSU) di perairan Nipah Transit Anchorage Area (NTAA), Batam (20/02/2020) kepada sejumlah instansi terkait (Pemerintah & Swasta).


Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang fungsi area labuh jangkar di NTAA sesuai dengan Permenhub. Selain itu, sosialisasi dilaksanakan untuk memahami siklus kegiatan cargo transhipment di lokasi STS area Nipah – Selat Singapura.

Kepala KSOP Kelas 1 Tanjung Balai Karimun Capt. Barlet MM, dalam sambutannya mengatakan bahwa area STS Nipah telah menjadi daerah kawasan berikat (PLB) dan sudah mendukung untuk melakukan kegiatan STS FSU.

“Adanya sosialisasi ini instansi terkait dapat memahami sehingga apabila ada kegiatan di NTAA nantinya dapat terencana dan terawasi dengan baik dengan harapan kita dapat menciptakan sumber – sumber PNBP yang baru untuk kas negara,” kata Capt. Balet.


Adapun fungsi/kegunaan area labuh jangkar Nipah perairan Selat Singapura lokasi yang dikelola PT Pelindo I (Persero) sesuai surat Keputusan Menteri Perhubungan adalah sebagai untuk Memprioritaskan kapal dalam kondisi keadaan Darurat (Emergency Area), Alih Muat Barang (Ship to Ship), Pencucian Kapal (Tank Cleaning), Pencampuran Bahan-Bahan (Blending), Pengisian Minyak atau air bersih (Bunkering) dan Berlabuh jangkar sambil menunggu perintah (Logistic Supply, Laid-Up dan Ship Chandler).

"Rata-rata sampai saat ini muatan atas kegiatan cargo transhipment (STS) di Nipah tidak berasal ataupun bertujuan ke daerah pabean Dalam Negeri (Indonesia). ‘’jelas Capt Barlet.

Untuk itu, Capt. Barlet meminta dukungan kepada seluruh instansi yang hadir agar pada saat pelaksanaannya dapat saling berkoordinasi dan apabila ada kesalahan/kekeliruan diharapkan dapat diselesaikan dengan baik.

“Nantinya kegiatan ini juga membuka peluang baru buat perekonomian di wilayah Kepri,” imbuhnya.

Sesuai arahan Direktur Utama Pelindo,  1 pihaknya  harus terus berinovasi terutama dalam bidang marine services untuk meraih sumber-sumber pendapatan baru, oleh karena itu GM Pelindo 1 Cabang Batam, Capt Pasogit S. Simanungkalit menjelaskan , bahwa FSU menjadi daya tarik untuk peningkatan pendapatan tersebut dan Pelindo 1 telah dua tahun mengusahakan agar STS FSU dapat terlaksana dengan mencoba di perairan Nipah (NTAA) namun harus didukung oleh kebijaksanaan aturan yang perlu dipenuhi.

“Kami telah berkoordinasi dengan KSOP Kelas I Tg. Balai Karimun dan  Ditjen Hubla dan pihak terkait lainnya, sehingga diberikan dukungan rekomendasi bahwa inovasi baru ini harus dapat dilaksanakan dan aturan yang belum mendukung kegiatan ini diberikan kebijaksanaan untuk bisa dilaksanakan," katanya.

" Pimpinan kami juga menginstruksikan ke kami untuk melakukan sosialisasi karena Pelindo 1 harus berkoordinasi dan bersinergi dengan institusi yang terkait (Pemerintah & Swasta)," Capt. Pasogit.

Sesuai data laporan Marine Department Malaysia pada kegiatan rutin Triparted Technical Expert Group (TTEG) ke 43 tahun 2018, bahwa setiap tahunnya sekitar 100.000 kapal (pelaporan melalui VTS Center). Dengan rata-rata 4947 call/tahun khusus kapal dengan draft dalam (Deep Draft Vessels/DDVs) melakukan perlintasan di sepanjang Selat Malaka-Singapura (East–West Bound).

Ketika  melintasi area labuh jangkar Nipah yang dikelola PT Pelindo I (Persero) maka dengan kesibukan lalu lintas kapal di selat malaka-singapura dan ketertarikan para trader untuk berpindah ke NTAA sehingga nantinya memiliki nilai tambah yang utuh bagi Indonesia dalam upaya peningkatan PNBP dalam mendukung investasi yang berkesinambungan.

Acara sosialisasi ini berjalan lancar dengan antusias positip dan tinggi dimana para peserta memberikan masukan/saran sehingga pelaksaan kedepannya akan lebih lancar, beberapa perusahaan pelayaran (shipping agency) dari Negara Tetangga turut hadir dalam acara ini. (Hj. Zulidarni Suratman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here