Jakarta ( wartalogistik.com) - Peringatan Hari Ulang Tahun ( HUT) Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai ( KPLP), yang ke 48 pada tanggal 30 Januari diperingati dengan apel bendera di Pangkalan Penjaga Laut (PLP) Tanjung Priok pada Sabtu pagi ini.
Peringatan HUT KPLP ke 48 juga dibarnggi dengan memperingati HUT Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) ke 33 yang jatuh pada tanggal 30 Pebruari. Ada lima Pangkalan PLP yakni Pangkalan PLP Tanjung Priok, Surabaya, Tanjung Uban, Bitung dan Tual.
Di bawah gerimis yang berlangsung sejak pagi kegiatan apel oleh jajaran Direktorat KPLP, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, ( Ditjen Hubla), Pangkalan PLP Tanjung Priok dan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen Hubla, Kementerian Perhubungan tetap setia dan tegar melangsungkan apel bendera.
Selaku Inspektur Upacara Direktur KPLP, Ahmad. Prosesi peringatan juga diisi dengan pembacaan sejarah berdirinya KPLP sampai pada tugas dan fungsi KPLP. Selain itu juga dipanjatkan doa pada para pahlawan dan pendahulu KPLP, Secara khusus juga mendoakan Kepala TU Pangkalan PLP Tanjung Priok, Capt. Samsuh Agustiar Ilyas yang wafat pada beberapa hari lalu.
Hadir dalam apel itu Kepala Pangkalan PLP Tanjung Priok Capt. Pujo Kurnianto M.Mar selaku tuan rumah acara, Kepala Seksi Operasi Pangkalan PLP Tanjung Priok, Capt. Alamin Husin M.Mar dan personil Pangkalan PLP Tanjung Priok,
Selain itu juga hadir Kepala UPT Ditjen Hubla di Jakarta yakni Kepala Kantor KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu, Johan Christoffel , Kepala KSOP Marunda Capt. Isa Amsyari M. Mar, Kepala KSOP Kelas IV Muara Angke Anggiat Douglas, Kabag Operasi Distrik Navigasi Tanjung Priok, Sukandar, Kepala TU Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Inayatur Robbani, perwakilan dari Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok. Kepala BKKP ( Balai Kesehatan Kerja Pelayaran ), Dr . Hesti, perwakilan BTKP dan sejumlah pejabat PLT Sub Direktorat KPLP.
Dalam amanatnya Direktur KPLP, Ahmad menyatakan, KPLP merupakan orgnisasi tertua dalam penegakan keselamatan dan keamanan di laut. Dalam perjalanannya beberapa kali perombakan.
Ahmad juga menjelaskan bahwa sejarah KPLP sudah dimulai sebelum Indonesia merdeka, tepatnya sejak zaman pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Peraturan Pelayaran (Scheepvaart Reglement) LN 1882 No 115 junto LN 1911 No 399 (kepolisian di laut), UU Pelayaran (Scheepvaart Ordonantie) 1936 (Stb. 1936 No 700), Peraturan Pelayaran 1936 Pasal 4, dan Ordonansi Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim 1939 Pasal 13.
"Organisasi ini tentunya juga mengalami beberapa kali perombakan dan pergantian nama. Hingga akhirnya, pada tahun 1973 berdasarkan SK Menhub No.KM.14/U/plib-73 tanggal 30 Januari 1973 KOPLP menjadi KPLP (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai) setingkat Direktorat. Tanggal tersebut hingga saat ini diperingati sebagai hari lahirnya KPLP," jelas Direktur KPLP, Ahmad.
Selanjutnya dikatakan, pada usianya yang ke 48 ini, dengan aset kapal patroli sebanyak 378 unit dan total 9.000 an SDM, telah berkiprah dalam kancah nasional maupun organisasi internasional.
"Sebut saja dalam Internasional Maritime Organisation atau IMO dan Tokyo MoU yang sangat mendukung serta sejalan dengan visi Presiden RI, Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," tegas Ahmad.
" KPLP juga rutin melakukan hubungan kerjasama dengan Sea and Coast Guard berbagai negara seperti UK Coast Guard, US Coast Guard, Philipines Coast Guard, Japan Coast Guard dan negara-negara lainnya, baik untuk melakukan pemantauan dan patroli bersama, maupun untuk bekerjasama dalam hal peningkatan kapasitas SDM," papar Ahmad.
"Pada kesempatan kali ini saya juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian yang luar biasa insan KPLP dalam misi kemanusiaan JT-182,' tambah Ahmad.
Seusai acara apel, Kepala Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok Capt. Pujo Kurnianto M. Mar menyatakan, saat ini jajaran KPLP dimanapun berada harus meningkatkan dedikasi, loyal dan menjiwai tugasnya. Sebab tantangan ke depan semakin berat sebagai personil KPLP.
" Kalo tidak menjiwai maka akan terpengaruh lingkungan. Karena tugas di laut maka meninggalkan keluarga di darat. Pada hari raya atau keadan perairan menghadapi cuaca ekstrem harus menjalankan tugas pengamanan dan pengawasan di laut" tegas Capt. Pujo.
( Abu Bakar)
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar