Terkait Integrasi Pelindo, Pelabuhan Tanjung Priok Siapkan Potensi Jalankan Sistem Klaster - WARTA LOGISTIK | CERDAS & INFORMATIF

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Terkait Integrasi Pelindo, Pelabuhan Tanjung Priok Siapkan  Potensi Jalankan Sistem Klaster

Terkait Integrasi Pelindo, Pelabuhan Tanjung Priok Siapkan Potensi Jalankan Sistem Klaster

Share This



Jakarta  (wartalogistik.com) – Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok siap menghadapi adanya integrasi atau merger PT Pelabuhan Indonesia I – IV, ketika terjadi perubahan dalam mengelola pelabuhan dari berbasis wilayah menjadi kelompok usaha (klaster).


Kesiapan itu disampaikan General Manajer Pelabuhan Tanjung Priok, Guna Mulyana, ketika dikonfirmasi saat pemaparan pada media mengenai kinerja Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Kamis (2/9).


“Pengklasteran dalam mengelola pelabuhan merupakan upaya untuk lebih fokus pada kegiatan usaha dan layanan. Bagi Pelabuhan Cabang Tanjung Priok hal tersebut bukan masalah dan kami siap menjalankannya,” kata Guna Mulyana didampingi para deputinya.


Komitmen mampu melayani pada masa merger atau integrasi nantinya pada Cabang Pelabuhan Tanjung, menurut Guna Mulyana didasari konsep marger tidak merubah kegiatan layanan operasional di pelabuhan. Misalnya layanan operasional yang sudah berlangsung tetap berjalan, baik jenis layanan, standar operasional maupun sumber daya manusianya.


Pada rencana integrasi atau merger nama pelabuhan disatukan, dengan nama Pelabuhan Indonesia. Sistem pengelolaan yang selama ini berdasarkan wilayah berubah menjadi klaster. Ada empat klaster yakni klaster multi terminal, klaster logistik, klaster peti kemas dan klaster marine. Pusat klaster berada pada masing-masing BUMN pelabuhan yang dimerger. Untuk klaster multi puspose berpusat di Medan, klaster logistik di Jakarta, klaster peti kemas di Surabaya dan klaster marine di Makassar.


" Kami juga sudah menyiapkan potensi yang ada untuk mengikuti adanya pengembangan kegiatan pengelolaan pelabuhan, terkait adanya integrasi agar ketika pelaksanaannya kegiatan layanan di pelabuhan tetap berjalan normal," katanya seusai pemaparan kepada media.


Dalam paparan yang disampaikan Guna Mulyana, disebutkan juga kinerja pelabuhan yang meningkat, meski lingkungan wilayahnya menghadapi pandemik Covid – 19 dan adanya PPKM. Hal itu terlihat dari  sepanjang tahun 2020  kapal yang masuk mencapai 11, 876 unit. Pada semester I tahun 2020 kapal yang masuk sebanyak 5,547, sedangkan pada semester I tahun 2021 sebanyak 6,090 unit.


Trafik peti kemas juga  meningkat. Sepanjang tahun 2020 sebanyak 6,21 juta Teus. Pada semester I tahun 2020 peti kemas yang masuk sebanyak 2,99 juta, dan pada semester I tahun 2021 sebanyak 3,3 juta Teus.


“Tahun ini kami yakin kinerja layanan kapal dan peti kemas yang masuk di pelabuhan Cabang Tanjung Priok akan meningkat juga,” jelasnya.


Selain menampilkan kinerja Guna Mulyana juga memaparkan kesiapan fasilitas operasi, baik dari segi peralatan, ketersediaan IT, terminal maupun sumber daya manusia. 

Kegiatan pengembangan pelabuhan juga termasuk dalam penyampaian pemaparan. Misalnya kedepannya akan mengembangkan kawasan atau terminal di Paliat, terminal Arsa ( Arung Samudera)  dan yang ada di kawasan Kalijapat . Arahnya terminal Arsa dan yang ada di kawasan Paliat menyatu. Sejumlah kegiatan yang ada sebelumnya juga ditata, sehingga menampilkan layanan yang sama di sepanjang terminal dalam pelabuhan.


“Sedangkan pengembangan terminal yang di Kalijapat sudah masuk perencanaan selama ini, dan masih menunggu persetujuan dari pusat ( PT Pelabuhan Indonesia II), “ ungkap Guna Mulyana.


Atas pengembangan terminal-terminal, Guna Mulyana menyatakan, kegiatan mengembangkan kawasan dalam pelabuhan tetap mengacu pada  rencana yang sudah ditetapkan, baik rencana pengembangan jangka panjang, sedang maupun pendek. Dan itu semua mengacu juga pada Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Tanjung Priok yang ditetapkan pemerintah.


Menyinggung soal kemacetan yang terjadi dalam pelabuhan yang berdampak keluar, termasuk yang juga disampaikan. Salah satu solusi yang sedang disiapkan mengatasi kemacetan yakni penerapan dengan sistem layanan digital berupa Single TID ( Truck Identification dokumen).


Single TID, merupakan sistem berbasis kartu elektronik yang terkoneksi dengan sistem informasi manajemen pelabuhan dan pengelola terminal yang berisi data informasi pengemudi, informasi kendaraan/truk, informasi pemilik/perusahaan angkutan, dan tujuan pengiriman barang dari seluruh armada pengangkut barang yang masuk ke terminal atau ke Pelabuhan Tanjung Priok. 


“Single TID ada salah satu  upaya layanan pada pengambilan peti kemas oleh pengangkut yang dapat efisien dan berdampak kelacaran , sehingga mengurangi antrian yang akhirnya bisa mengurangi kemacetan. Upaya lainnya juga terus dilakukan baik dimulai dari kegiatan operasional layanan percepatan bongkar muat barang ke truk, pelayanan truk yang mau masuk terminal sampai pada penempatan truk yang akan masuk pelabuhan ( kawasan bafer area). Semua itu  dalam rangka mengatasi kemacetan atau bisa mengurangi kemacetan,” papar Guna Mulyana.



(Abu Bakar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here