Ketum DPP ISAA, Aris Hartoyo ( kiri ) bersama Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Capt. Weku Karuntu, dan pengurus ISAA, Lauren S.
Jakarta (wartalogistik.com) - Kegiatan Marine Pollution Exercise (Marpolex) 2023 mendapat apresiasi dari banyak pihak. Ketua Umum DPP Indonesia Ship Agency Association (ISAA) atau asosiasi perusahaan keagenan kapal, Aris Hartoyo menyampaikan apresiasi saat menghadiri apel pasukan dan mengikuti langsung dari kapal pada latihan bersama penaggulangan tumpahan minyak yang berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (19/10).
Pada apel itu juga hadir Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat (APBMI), Juswandi, Sekretaris INSA Jaya Erwin Zubir, Bendahara INSA Jaya, Sunarno dan sejumlah pejabat lainnya yang turut serta mendukung kegiatan itu.
Pada kegiatan Marpolex 2023 diikuti 28 kapal dari berbagai instansi dan dua mobil ambulan yang stand by di dermaga.
Aris Hartoyo menyatakan, kegiatan pelatihan bersama dari aneka instansi pengamanan di laut ini sangat baik, karena menangani musibah yang terjadi di laut membutuhkan dukungan banyak pihak.
" Dengan latihan ini akan berlangsung kegiatan kordinasi pada sejumlah instansi, baik dalam proses menangani maupun setelah penanganan kejadian kecelakaan. Dengan adanya pelatihan kordinasi, maka pada saatnya kegiatan menangani musibah atau kejadian kecelakaan di laut, sudah terbiasa dan cepat penanganannya," jelas Aris Hartoyo.
Apa yang disampaikan Aris Hartoyo dibuktikan dengan mengikuti kegiatan monitoring latihan di atas KN Kalimasada, kapal Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Uban bersama sejumlah undangan dan pimpinan pelatihn Direktur Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) , Ditjen Hubla, Capt. Jon Kenedi.
Dari atas kapal bisa diketahui melalui radio marine, bagaimana komandan lapangan latihan menginformasikan adanya kapal yang mengalami musibah kebakaran dan mengakibatkan tumpahan minyak. Kemudian ada sebaran informasi kepada instansi pengaman di laut dan kapal niaga yang melintasi kapal yang mengalami musibah. Tidak berapa lama berdatangan kapal-kapal untuk memberi bantuan mengatasi kebakaran dan tumpahan minyak.
"Kegiatan ini jelas-jelas sangat bermanfaat bagi semua peserta, karena bisa secara langsung berkegiatan sebagaimana kejadian nyata ketika terjadi masalah di laut," katanya.
Aris Hartoyo menyatakan juga kegiatan kordinasi merupakan kegiatan yang perlu dilakukan secara bekesinambungan. Karena sering terjadi, dalam kordinasi banyak kendala, yang pada akhirnya terjadi penanganan musibah menjadi terhambat.
"Pelatihan bersama ini (Marpolex) sangat baik dan bisa dikembangkan di masing-masing tempat yang terkait dengan kawasan laut, mungkin dalam skala yang terbatas agar kegiatan kordinasi bisa semakin lancar," tutup Aris Hartoyo.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar