Jakarta
(wartalogistik.com) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melakukan sosialisasi
rencana pemberlakuan Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat
Lombok mulai tanggal 1 Juli 2020 melalui pesan pendek (SMS Broadcast) yang
dikirimkan kepada masyarakat yang berada di sekitar wilayah Selat Sunda dan
Selat Lombok.
Pengiriman pesan melalui SMS Broadcast ini mulai berjalan sejak tanggal
27 Januari 2020. Pesan yang dikirimkan melalui SMS Broadcast menginformasikan
tentang rencana pemberlakuan TSS Selat Sunda dan Lombok sekaligus juga
mensosialisasikan kehadiran VTS Merak dan VTS Benoa yang dioperasikan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Direktur Kenavigasian Basar Antonius mengungkapkan, TSS di Selat
Sunda dan Selat Lombok merupakan capaian yang membanggakan bagi Indonesia
karena berhasil menjadi negara kepulauan pertama yang memiliki Traffic
Separation Scheme (TSS) atau Pemisahan Bagan Lalu Lintas Laut di Selat Sunda
dan Selat Lombok yang sudah disahkan di International Maritime Organization
(IMO) dan mulai berlaku efektif per 1 Juli 2020.
“Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dan
stakeholder yang berada di wilayah Selat Sunda dan Lombok menggunakan media
yang tepat, salah satunya melaui SMS Broadcast,” ujar Basar di Jakarta, Selasa
(28/1).
Menurut Basar, SMS Broadcast memiliki banyak keunggulan, di
antaranya pesan yang dikirim lebih cepat dan peluang akan dibaca lebih besar
mengingat banyak orang yang memiliki telepon genggam.
“Kami berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan rencana pemberlakuan TSS sekaligus menyampaikan keberadaan
Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub yang hadir dalam meningkatkan keselamatan
pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim khususnya di Selat Sunda dan
Lombok,” jelasnya.
Untuk memastikan validitas pesan yang disampaikan serta
menghindari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, Basar menerangkan, pesan singkat
yang dikirimkan menggunakan nama Kemenhub sebagai pengirim.
“Jadi setiap orang yang berada di sekitar Selat Sunda dan Selat
Lombok baik di darat maupun di kapal yang mendapatkan coverage provider GSM,
akan mendapatkan SMS tersebut,” imbuh Basar.
Adapun rencana implementasi TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok
ini telah dibahas lebih lanjut pada Sidang International Maritime Organization
(IMO) Sub-Committee on Navigation, Communications, Search & Rescue
Sub-Committee (NCSR) ke-7 yang dihelat di Markas Besar IMO di London pada
tanggal 15 s.d. 24 Januari 2020 lalu.
Abu
Bakar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar