Jakarta (wartalogistik.com) – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten terus memaksimalkan pengawasan keselamatan pelayaran di lintasan Merak–Bakauheni dengan melakukan pemeriksaan dan uji kesiapan (drill) kapal yang akan siap-siap beroperasi.
“Selama ini drill dilakukan sebelum kapal berlayar. Sekarang, saat kapal akan berlayar pun kami lakukan,” kata Kepala KSOP Banten, Bharto Ari Raharjo, ketika pekan lalu (7/8).
Ia mengakui, sebelumnya ada kekhawatiran bahwa pelaksanaan drill ketika kapal akan berangkat bisa menyebabkan keterlambatan kapal dan berkurangnya jumlah kapal yang beroperasi. Namun, KSOP Banten tetap konsisten menjalankannya demi keselamatan penumpang dan awak kapal.
“Keselamatan penumpang dan awak adalah prioritas,” Bharto Ari.
Pada pelaksanaan drill terbaru dilakukan pada Jumat, 30 Juli 2025. Dari hasil pemeriksaan, satu kapal tidak diizinkan berangkat karena alasan keselamatan pelayaran. “Kami minta segera perbaiki. Jika sudah selesai, baru bisa beroperasi lagi,” ujar Bharto Ari.
Dari pihak Humas PT. ASDP Indonesia Ferry, pada Jumat (8/8) membenarkan adanya satu kapal tidak beroperasi dan menjalani perawatan sebagai mana temuan saat pemeriksaan kesiapan berlayar.
Dan, kapal yang sebelumnya tidak diberangkatkan kini telah selesai diperbaiki dan siap beroperasi kembali, tinggal menunggu jadwal untuk masuk lintasan.
Saat berlangsung pemeriksaan ketika kapal akan berlayar di lintasan Merak–Bakauheni tetap aman dan terkendali, termasuk di dermaga eksekutif. Hal ini karena ada kapal standby, yakni KMP Sebuku dan KMP Portlink 0, yang siap masuk lintasan jika dibutuhkan.
Saat ini, di lintas penyeberangan Merak - Bakauheni terdapat 28 kapal penyeberangan yang melayani penumpang dan kendaraan.
(Abu Bakar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar